DUBAI (Arrahmah.com) – Penemuan paket mencurigakan pada Jumat (29/10/2010) di sebuah pesawat kargo yang akan terbang ke Amerika Serikat dan transit di Dubai dan yang lainnya di Bandara Midlands Timur, memicu peringatan keamanan internasional pada hari tersebut.
Menurut laporan AFP, jet tempur AS dan Kanada bergegas untuk mengiringi pesawat Emirates ke New York meskipun pemerintah Emirat mengatakan pesawat itu tidak membawa kargo dari Yaman.
Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil (GCAA) dari UEA mengkonfirmasi pada Jumat malam (29/10) bahwa penerbangan Emirates Airline dari Dubai ke Amerika Serikat tidak membawa pengiriman dari Yaman.
Sebelumnya, GCAA telah mengumumkan bahwa kiriman mencurigakan yang berasal dari Yaman dan menuju Amerika Serikat ditemukan di sebuah pesawat kargo FedEx.
Dalam pernyataannya, GCAA mengatakan bahwa pihak yang berwenang telah memindahkan barang mencurigakan ke laboratorium. GCAA pun menambahkan bahwa kerjasama tentang dilakukan bersama dengan otoritas penerbangan sipil di Yaman, Amerika Serikat, dan Inggris.
“UEA berkepentingan untuk mempertahankan standar keamanan tertinggi di bandara untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang dan kargo,” kata pernyataan itu.
“Setiap bandara dilengkapi dengan perangkat terbaru untuk pemeriksaan penumpang dan bagasi sebelum naik pesawat,” katanya menambahkan.
Presiden AS Barack Obama mengatakan pada hari Jumat (29/10) bahwa dua paket dari Yaman yang ditujukan kepada sinagoga Yahudi di Chicago berisi bahan peledak dan dinilai sebagai “ancaman teroris”.
Gedung Putih berterima kasih pada Uni Emirat Arab atas bantuan mereka dalam memberikan informasi yang membantu menekankan kesegeraan dari ancaman yang berasal dari Yaman.
Sebelumnya, pada Kamis malam, Obama segera memerintahkan pesawat kargo di Philadelphia dan bandara internasional Newark untuk diderek ke tempat isolasi dan diperiksa karena diduga mengandung paket mencurigakan dari Yaman.
“Kami akan terus melakukan langkah-langkah perlindungan tambahan sepanjang dibutuhkan untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga negara kami,” kata Obama dalam konferensi pers khusus di Gedung Putih.
Obama mengklaim kelompok yang berbasis di Yaman dan berafiliasi dengan jaringan Al Qaeda berada di balik rencana penyerangan terhadap negaranya.
Sementara itu, pejabat Yaman mengatakan, pemerintah mereka telah meluncurkan penyelidikan penuh atas insiden tersebut dengan mitranya, Amerika Serikat.
Media AS melaporkan bahwa paket-paket tersebut, merupakan cartridge dan bubuk mencurigakan, yang mungkin telah diisi bahan peledak PETN, substansi yang sama dengan yang digunakan oleh percobaan pemboman hari Natal 2009 oleh Farouk Abdulmutallab.
Pada saat yang sama, menteri dalam negeri Inggris, Theresa May, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki paket tersebut.
“Sejauh ini saya bisa mengatakan paket itu tidak berisi bahan peledak. Tapi harus dipastikan kembali. Penyeledikan terus dilakukan,” ungkap May.
John Brennan, penasihat utama Obama dalam urusan kontraterorisme, mengatakan, semua paket yang berasal dari Yaman sekarang akan “disaring dengan hati-hati.”
Beberapa jam setelah penemuan paket, pihak berwenang AS memberi peringatan terlebih dahulu kepada para pemuka Yahudi di Chicago mengenai ancaman terhadap sinagog di kota itu. (althaf/arrahmah.com)