BEIRUT (Arrahmah.com) – Hampir 3.000 ton amonium nitrat yang menyebabkan ledakan besar di Beirut yang menghancurkan kota tersebut, telah dipesan oleh sebuah perusahaan pembuat bahan peledak di Mozambik tetapi tidak pernah tiba, CNN melaporkan.
Juru bicara Fábrica de Explosivos Moçambique (FEM), sebuah perusahaan manufaktur bahan peledak Mozambik, berbicara kepada CNN dengan syarat anonim karena masalah privasi.
“Kami dapat memastikan bahwa ya, kami memang memesannya,” kata juru bicara itu kepada CNN.
Dia membenarkan bahwa pengiriman tersebut memulai perjalanannya dari Georgia pada 2013 dan berakhir di sebuah gudang di Beirut yang telah menampungnya selama lebih dari enam tahun. Pengiriman tidak pernah sampai ke Mozambik.
Beberapa bulan setelah dikirim, juru bicara berkata, “kami baru saja diberitahu oleh perusahaan dagang itu: ada masalah dengan kapal, [yang membawa material], pesanan Anda tidak akan terkirim. Jadi, kami tidak pernah membayarnya, kami tidak pernah menerimanya.”
Juru bicara mengatakan bahwa rekan-rekan di perusahaan sangat “terkejut” mengetahui berapa lama bahan kimia telah disimpan di pelabuhan karena “itu bukan bahan yang ingin Anda simpan tanpa menggunakannya.”
Lebih dari 200 orang tewas, 6.000 terluka dan sekitar 300.000 kehilangan tempat tinggal setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut mengoyak ibukota Selasa lalu. Ledakan itu menghancurkan beberapa bagian kota dan meningkatkan tekanan ekonomi dan politik yang telah melanda Libanon selama berbulan-bulan.
(fath/arrahmah.com)