GAZA (Arrahmah.com) – Kementerian Kesehatan Palestina memperingatkan bencana kemanusiaan dan kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza sebagai akibat dari ditutupnya rumah sakit yang selama ini memberikan layanan khusus sistem kesehatan yang diandalkan ratusan pasien Gaza.
“Untuk pertama kalinya sejak diberlakukannya blokade Jalur Gaza, kami tidak dapat melakukan upaya lain untuk mengaktifkan generator selama beberapa jam. Bencana ini telah menghentikan sejumlah pelayanan di rumah sakit kementerian kesehatan Palestina”, ungkap direktur Rumah Sakit Anak Rantisi untuk pasien kanker di Gaza, Mohammed Abu Salmiyeh, lansir Palinfo, Ahad (21/1/2019)
Ia menyebutkan, sejumlah rumah sakit yang tidak bisa lagi beroperasi di antaranya Rumah Sakit Rantisi, Rumah Sakit Nasr untuk anak-anak, rumah sakit mata, rumah sakit jiwa, Rumah Sakit Abu Yusuf Najjar serta Rumah Sakit Beit Hanoun.
Menurutnya, hal tersebut menunjukan krisis yang begitu parah melanda Gaza dan berdampak pada layanan kesehatan.
Menurut laporan dari staf teknis dan administrasi menunjukkan, tangki bahan bakar di rumah sakit yang masih tersisa kurang dari 17%.
“Kekurangan ini belum pernah terjadi sebelumnya dengan meningkatnya jam pemadaman listrik,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penghematan sebagaimana yang diinstruksikan oleh kementerian kesehatan di saat-saat terakhir ini.
Beberapa hari yang lalu, kementerian memperingatkan bahwa beberapa fasilitas dan layanan kesehatan akan dihentikan dalam beberapa hari karena krisis bahan bakar yang parah.
Menurut kementerian, rumah sakit Gaza membutuhkan 450 ribu liter bahan bakar per bulan, untuk mengoperasikan generator jika terjadi pemadaman listrik selama 8-12 jam sehari.
(ameera/arrahmah.com)