TEHERAN (Arrahmah.id) – Militer Iran telah menyatakan kesiapannya untuk membantu Pakistan dalam memerangi terorisme, menyusul serangan teror mematikan di barat daya Pakistan pada Jumat (29/9/2023).
Ketika sebagian umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad pada Jumat (29/9) di Pakistan, dua bom bunuh diri menargetkan dua masjid di provinsi Baloshistan barat daya dan provinsi tetangga Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan sedikitnya 57 orang dan melukai puluhan lainnya.
Menurut media Iran, panglima militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengirim pesan kepada Panglima Angkatan Darat Pakistan Letnan Jenderal Asim Munir, di mana ia menyatakan simpati dan belasungkawa kepada Islamabad.
Mengecam “tindakan biadab, anti-agama dan anti-kemanusiaan”, Bagheri menyatakan “kesiapan angkatan bersenjata Republik Islam Iran untuk kerja sama dan persahabatan dalam perjuangan habis-habisan melawan terorisme”.
Dia lebih lanjut menyatakan keyakinannya bahwa angkatan bersenjata Pakistan serta lembaga keamanan dan peradilan akan mampu menangkap, mengadili, dan menghukum para pelaku.
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan afiliasi mereka belum teridentifikasi, namun ada beberapa kemungkinan terduga pelaku, antara lain separatis Balochi yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) atau milisi yang berafiliasi dengan Tehreek-e- Taliban Pakistan (TTP) atau kelompok lainnya.
Pesan dukungan Jenderal Bagheri dan tawaran kerja sama militer melawan terorisme muncul setelah Islamabad meminta Teheran berbuat lebih banyak untuk menghentikan aliran teroris melalui perbatasan kedua negara, sehingga memicu kembali kritik lama di antara mereka berdua karena tidak mengambil tindakan yang cukup untuk memerangi masalah terorisme. (zarahamala/arrahmah.id)