AMBON (Arrahmah.com) – Sebulan telah berlalu dari kerusuhan Ambon, 11 September 2011. Bagaimana nasib kaum Muslimin di sana? Apakah para pengungsi sudah kembali ke rumah-rumah mereka? Apakah kondisi mereka masih memprihatinkan? Berikut kabar terbaru tentang kondisi kaum Muslimin Ambon sebagaimana diceritakan oleh Koresponden Arrahmah.com langsung dari TKP!
Jeritan kaum Muslimin Ambon
Sebulan sudah kaum Muslimin kampung Waringin, Ambon menjalani hidup sebagai pengungsi di negeri sendiri. Mereka adalah korban kekejaman kaum nasrani pada peristiwa kerusuhan Ambon, 11 September 2011. Pada peristiwa tersebut nyawa 7 Muslim Ambon terenggut, 100 orang lebih kaum Muslimin terluka parah dan ringan, ratusan rumah kaum Muslimin di Kampung Waringin ludes dibakar pihak nasrani.
Hari ini kaum Muslimin mengungsi di beberapa tempat di kota Ambon, seperti gedung Telkom Talake & bangunan pasar belakang Ambon Plaza yang belum difungsikan. Ketika saya mengunjungi para pengungsi tadi siang, mereka mengatakan bahwa untuk kebuutuhan makan seperti beras, mie instan, dan ikan kaleng tercukupi. Perlengkapan pakaian seperti selimut, baju, dan seragam sekolah juga tercukupi. Untuk peralatan dapur seperti kompor, alat masak, piring, dan lain-lain juga terpenuhi. Pelayanan kesehatan selama 24 jam juga terpenuhi dilayani oleh tenaga medis dari Puskesmas.
Saat ini yang mereka butuhkan adalah uang untuk memenuhi kebutuhan mereka di luar kebutuhan makan dan minum, seperti untuk membayar biaya anak-anak sekolah dan ongkos transport anak-anak mereka menuju sekolah, yang dengan mereka mengungsi maka tentunya jarak menuju sekolah anak-anak mereka lebih jauh. Hingga hari ini, baru satu kali mereka menerima bantuan uang tunai sebesar Rp. 35.000,- untuk setiap satu kepala keluarga.
Kaum Muslimin wajib bantu
Demikianlah kondisi kaum Muslimin Ambon sebulan pasca kerusuhan. Apakah dengan uang Rp. 35.000 yang pernah mereka dapatkan sekali itu sudah cukup? Bagaimana dengan kehidupan mereka selanjutnya? Bagaimana dengan nasib anak-anak yang kehilangan ayah dan ibunya menjadi janda? Juga nasib para pengungsi yang hingga kini belum juga bisa kembali ke rumah mereka, karena memang sudah musnah dibumihanguskan kaum nasrani. Semoga dengan informasi ini kaum Muslimin di manapun tergerak hatinya untuk dapat meringankan beban kaum Muslimin Ambon. Insya Allah!
(M Fachry/arrahmah.com)