WASHINGTON (Arrahmah.id) – Badan intelijen AS mengungkapkan bahwa Gerakan Perlawanan Palestina Hamas hanya kehilangan 20-30 persen pejuangnya, meskipun “Israel” telah menggempur wilayah Gaza selama berbulan-bulan.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa Hamas masih jauh dari kehancuran. Bahkan para intelijen AS tersebut menilai “Israel” tidak mampu mengalahkan Hamas.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh Wall Street Journal, mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS tersebut juga menemukan bahwa Hamas masih memiliki cukup persenjataan untuk terus menyerang pasukan “Israel” dan meluncurkan roket ke wilayah “Israel” selama berbulan-bulan.
Laporan itu juga menyebutkan, meskipun para pejuang Hamas mungkin harus memikul lebih banyak tugas karena kehilangan kawan-kawannya, namun mereka masih mampu untuk mengubah taktik operasional mereka untuk meneysuaikan diri.
Laporan itu juga mengatakan para pejabat “Israel” memperkirakan lebih dari 16.000 pejuang Hamas terluka dan sekitar setengah dari mereka tidak akan kembali ke medan perang.
Namun, para intelijen AS menyebutkan jumlah pejuang Hamas yang terluka antara 10.500-11.700 orang, dan banyak di antara mereka yang dapat kembali ke medan perang.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) “Israel” Benjamin Netanyahu mengklaim tentaranya telah menghancurkan sekitar dua pertiga resimen tempur Hamas di Gaza. Dia bersumpah untuk melanjutkan perang sampai “kemenangan penuh”.
“Ada dua tahap dalam pertempuran; Yang pertama adalah menghancurkan resimen Hamas, itu adalah kerangka tempur terorganisir mereka,” kata Netanyahu pada konferensi pers di Tel Aviv, seperti dilansir Reuters.
“Sampai saat ini enam belas atau tujuh belas dari dua puluh empat telah dihancurkan. Setelah itu ada (tahap) pembersihan wilayah (dari pejuang). Tindakan pertama biasanya lebih singkat, tindakan kedua biasanya lebih lama,” lanjutnya.
Sambil memegang foto seorang tentara “Israel” yang gugur, Netanyahu mengatakan tentaranya tidak akan mati sia-sia dan berjanji pertempuran akan terus berlanjut sampai Hamas dikalahkan dan para sandera di Gaza pulih.
“Kemenangan akan memakan waktu berbulan-bulan lagi tapi kami bertekad untuk mencapainya,” kata Netanyahu. (Rafa/arrahmah.id)