BANGUI (Arrahmah.com) – Dalam upaya untuk menyelamatkan nyawa kaum Muslim yang masih terperangkap dalam kekerasan di Republik Afrika Tengah (CAR), organisasi bantuan di CAR berencana menampung komunitas Muslim di dalam negeri ketimbang di luar negeri sebagai usaha pertama mereka.
Badan-badan tersebut termasuk Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang telah berbulan-bulan membantu Muslim untuk meninggalkan negara itu, namun kini berencana mengorganisir sebuah relokasi intern, lansir All Africa (18/3/2014).
Rencananya, hampir 1.000 Muslim yang saat ini terperangkap di dalam kompleks sekolah di Bossangoa (350 km dari ibukota Bangui) dan diancam oleh militan ekstrimis Kristen, Anti-Balaka, akan dimukimkan di kota Paoua, sekitar 70 km dari perbatasan Chad.
Selama kunjungan ke Paoua pada 15 Maret, koordinator kemanusiaan untuk CAR, Abdou Dieng mengatakan kepada IRIN : “Orang-orang ini hanya memiliki dua pilihan. Entah mereka tinggal di mana mereka berada saat ini dan mereka bisa dibantai, atau mereka dipindahkan. Mereka telah menyatakan bahwa mereka ingin dipindahkan keluar dari Bossangoa dan ketika kami bertanya kepada mereka kemana mereka ingin pergi, mereka menunjukkan Paoua.”
“Kami telah berbicara dengan otoritas lokal di Paoua untuk menerima mereka dan berharap Paoua bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi mereka. Otoritas telah menunjukkan tempat di mana para pengungsi bisa pergi. Kami berada di tahap perencanaan dan kami berharap dalam beberapa hari ke depan atau minggu kami akan dapat membantu orang-orang (Muslim) keluar dari Bossangoa.”
Tidak seperti kebanyakan kota lain di CAR, Paoua tidak mengalami pertempuran antara Seleka dan milisi ekstrimis Kristen anti-Balaka dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam merespon kekerasan di daerah-daerah sekitarnya, sebagian besar Muslim di Paoua (diperkirakan sekitar 1.000 orang pada tahun 2013) telah pergi ke Chad atau Kamerun, tapi sekitar 50 kepala keluarga tidak pergi, dan beberapa orang lainnya telah kembali, menurut sumber-sumber lokal.
Seorang pedagang Muslim di pasar Paoua, Oumar Mohamed mengatakan : “Situasi keamanan baik di sini, Muslim dari Bossangoa akan diterima.”
Badan-badan bantuan kemanusiaan melaporkan bahwa sekolah masih berfungsi di Paoua, berbeda dengan sebagian besar kota di barat laut CAR dan pasar lokal tampaknya memiliki berbagai bahan makanan.
Ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk membantu kaum Muslim bermukin di sana, ujar Dieng kepada IRIN.
“Kami perlu bekerja di wilayah itu untuk akses air dan pendidikan dan orang-orang ini harus diberi kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja atau untuk bertani, tapi kami pikir kami telahmenemukan solusi untuk menyelamatkan kelompok ini.”
Saat ini ada empat LSM yang bekerja untuk membantu Muslim yang masih terperangkap di Bossangoa. (haninmazaya/arrahmah.com)