SURIAH (Arrahmah.com) – Delapan organisasi bantuan kemanusiaan pada Rabu (5/2/2020) menyerukan gencatan senjata langsung di barat laut Suriah, di mana pertempuran telah menggusur setengah juta orang dalam dua bulan terakhir.
Pasukan rezim Suriah yang didukung Rusia telah meningkatkan pemboman mematikan mereka terhadap benteng besar terakhir pejuang Suriah di barat laut sejak Desember, menyapu tepi selatannya.
Kekerasan di wilayah Idlib yang dikuasai pejuang Suriah telah memaksa 520.000 orang keluar dari rumah mereka sejak awal Desember, dalam salah satu pergolakan terbesar dalam perang sembilan tahun.
Kelompok-kelompok bantuan -termasuk Dewan Pengungsi Norwegia, Save the Children, Care dan Komite Penyelamatan Internasional- menyebut situasi ini sebagai “bencana kemanusiaan”, lansir AFP (5/2).
Mereka menyerukan “penghentian permusuhan segera di samping akses langsung untuk keselamatan bagi jutaan warga sipil yang saat ini terjebak di bawah baku-tembak.”
Banyak yang melarikan diri ke utara menuju perbatasan Turki, di mana kamp-kamp penuh sesak dan ribuan lainnya malah mendirikan tenda liar di kebun zaitun.
Jan Egeland, kepala Dewan Pengungsi Norwegia, memperingatkan bahwa yang baru tiba telah kehabisan pilihan ke mana harus pergi.
“Kamp-kamp menampung lima kali lipat dari seharusnya dan harga sewa hunian melambung di kota-kota di barat laut,” katanya.
“Kami menyerukan Turki untuk membiarkan keluarga-keluarga yang ketakutan ini mencari keselamatan baik di seberang perbatasan atau di wilayah-wilayah yang dikontrol Turki di Suriah.”
Andrew Morley, kepala World Vision International, mengatakan anak-anak tidur di ladang yang banjir, dan beberapa keluarga bahkan membakar pakaian mereka agar tetap hangat. (haninmazaya/arrahmah.com)