KAIRO (Arrahmah.com) — Sejumlah sekolah di ibu kota Kairo dan seantero wilayah utara Mesir ditutup sementara seiring kemunculan badai petir dan hujan deras yang terjadi sejak Sabtu malam hingga Ahad, 21 November 2021. Tidak hanya itu, datangnya badai juga memicu turunnya temperatur udara secara tiba-tiba.
Tingginya curah hujan membanjir sejumlah ruas jalan utama dan terowongan di Kairo. Di beberapa titik ibu kota, genangan air memicu kemacetan lalu lintas yang cukup panjang.
Demi alasan keamanan, polisi terpaksa menutup sejumlah ruas jalan di Kairo. Penutupan juga bertujuan agar masyarakat Kairo tidak keluar rumah, di tengah menurunnya temperatur udara hingga 12 derajat Celcius.
Dikutip dari The National (21/11/2021), temperatur rendah di seantero Kairo ini diperkirakan berlanjut hingga Senin besok.
Sementara itu di Alexandria, dua pekerja gorong-gorong tewas saat keduanya bekerja membersihkan saluran air dari genangan banjir. Hujan deras membuat sebagian besar ruas jalan di Alexandria tergenang banjir.
Kompleks gedung pemerintah di Alexandria juga ditutup untuk sementara, dan semua karyawan diminta untuk tetap berada di rumah demi keselamatan. Otoritas meteorologi Alexandria memperkirakan kondisi cuaca buruk ini akan berlanjut hingga dua hari ke depan.
Kantor gubernur Alexandria mengeluarkan peringatan pada Sabtu kemarin, meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari memarkir kendaraan atau berdiri di dekat pohon besar, billboard, atau lampu jalan.
Di provinsi Beheira, sejumlah ruas jalan juga ditutup karena tergenang banjir. Serangkaian foto di media sosial memperlihatkan kendaraan penyedot air yang berusaha mengurangi ketinggian genangan banjir. Banjir juga melanda Marsa Matrouh, provinsi Mesir yang berbatasan dengan Libya.
Pekan kemarin, badai dahsyat melanda provinsi Aswan, yang telah menerbangkan banyak kalajengking ke area permukiman. Ratusan warga Aswan dirawat di rumah sakit karena disengat kawanan kalajengking tersebut. (hanoum/arrahmah.com)