WASHINGTON (Arrahmah.com) – Salju setebal 60 sentimeter menyelimuti kota Washington DC. Ramalan cuaca mengatakan bahwa badai salju yang dijuluki “Snowzilla” itu akan berlangsung hingga Ahad saat salju bergerak menuju pantai.
Walikota New York, Bill de Blasio, mengatakan bahwa ada tiga orang meninggal saat menyekop salju, sementara pejabat di North Carolina mengatakan bahwa enam orang tewas dalam kecelakaan di jalan.
Virginia dan Kentucky masing-masing melaporkan ada dua korban jiwa, dan satu orang meninggal di Maryland dan Arkansas.
Lebih dari 200.000 orang tanpa listrik, dan orang-orang tidak bisa keluar rumah akibat salju yang sangat tebal.
“Tidak ada alasan untuk berada di luar sana,” kata Muriel Bowser, Walikota Washington DC, lansir ABC Net, Ahad (24/1/2016).
Walkota itu juga memperingatkan kepada masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan menjauh dari jalan-jalan.
Badai salju juga melanda New York dan diperkirakan salju tersebut tidak berhenti hingga Ahad, ketika salju setebal 70 sentimeter menyelimuti kota terbesar di negara itu, kata Walikota New York.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan bahwa kekuatan badai salju diluar perkiraan sebelumnya dalam hal akumulasi dan intensitas.
Badai salju ini diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 85 juta orang Amerika – sekitar seperempat dari penduduk Amerika Serikat – dan sebelum itu semua berakhir, salju itu bisa menyebabkan kerusakan senilai lebih dari $ US 1 miliar (US $ 1,4 miliar), ungkap pejabat National Weather Service (NWS).
Di Kentucky, ribuan pengendara terjebak sepanjang 56 kilometer saat salju menyelimuti jalan-jalan hingga Sabtu pagi (waktu setempat).
Para pembeli yang panik segera memborong makanan di toko-toko kelontong dalam rangka persiapan menghadapi badai. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah di Washington semua ditutup.
“Saya pikir ini akan menjadi bencana,” Sharonda Brown, seorang perawat, mengatakan sambil menunggu mobil dengan membawa keranjang yang penuh bahan makanan di supermarket Washington yang diserbu oleh pembeli.
(ameera/arrahmah.com)