SURIAH (Arrahmah.com) – Badai pasir besar yang datang bukan pada musimnya telah menyapu sejumlah wilayah Timur Tengah, menewaskan dua orang dan membuat ratusan lainnya dilarikan ke rumah sakit di Libanon.
Badai tersebut juga mengganggu Angkatan Udara rezim Bashar Asad di negara tetangga Suriah yang biasanya rutin meluncurkan serangan terhadap mujahidin, menurut Al Jazeera, sebagaimana dilansir WB pada Rabu (9/9/2015).
Awan debu juga melanda “Israel”, Yordania dan Siprus, di mana pesawat dialihkan ke Paphos dari bandara Larnaca karena jarak pandang hanya 500 meter. Badai ini menewaskan sedikitnya 12 orang, membuat ratusan lainnya dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernapas.
Sedikitnya tiga pengungsi perempuan meninggal di Libanon pada Selasa (8/9) di mana sedikitnya 750 orang dirawat di rumah sakit akibat sesak napas, ungkap kementerian kesehatan.
Departemen meteorologi di Bandara Internasional Rafik Hariri Beirut menjelaskan badai seperti itu “belum pernah terjadi sebelumnya” dalam sejarah modern Libanon.
Surat kabar pro-pemerintah Suriah, Al-Waton, mengatakan bahwa badai itu memaksa pemerintah Asad menghentikan semua serangan udara terhadap mujahidin di daerah utara dan tengah negara.
Aktivis Hadi Al-Abdallah, di provinsi utara Idlib, mengonfirmasi tidak ada serangan di pinggiran utara, yang biasanya dibombardir setiap hari.
“Itulah badai pasir terburuk yang pernah saya lihat. Saya tidak bisa [melihat] objek yang hanya lima meter jaraknya. Kebanyakan orang tinggal di dalam rumah,” katanya kepada Al Jazeera.
(banan/arrahmah.com)