MANILA (Arrahmah.com) – Badai Fung-Wong bergejolak menuju Taiwan pada Sabtu (20/9/2014) setelah menewaskan sedikitnya lima orang di Filipina, dan memaksa sekitar 200.000 orang menuju ke tempat penampungan sementara, termasuk di ibukota Manila, untuk menghindari banjir besar.
Sebagian besar sekolah-sekolah di pulau utama Luzon tetap ditutup untuk hari kedua saat operasi pembersihan besar-besaran dimulai. Beberapa kantor pemerintahan telah mulai dibuka.
“Beberapa barang-barang kami terkubur di dalam lumpur, hal itu akan membutuhkan waktu lama untuk membersihkannya,” kata seorang warga di Marikina City kepada Reuters saat membersihkan lapisan lumpur dan puing-puing di dalam rumah mereka.
Fung-Wong, dengan kecepatan angin 95 kilometer per jam (59 mph) dan hembusan 120 kph, menghantam ujung utara Filipina pada Jum’at (19/9), memutus aliran listrik di banyak daerah serta merendam sawah dan jagung dan menyebabkan ibu kota negara itu lumpuh.
Badai yang bergerak ke arah utara dengan kecepatan 15 kph, diperkirakan akan menghantam Taiwan pada Senin (22/9), menurut biro cuaca Filipina.
Fung-Wong, yang dikenal sebagai pusat “Mario” saat ini berada di sekitar 137 km sebelah timur laut dari Laoag City di provinsi Ilocos di wilayah utara. Fung-Wong diperkirakan akan berada di wilayah sekitar 647 km di utara Batanes pada Senin (22/9), di luar wilayah Filipina.
Alexander Pama, Direktur Eksekutif Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Dewan Manajemen, mengatakan bahwa lima orang telah tewas, termasuk seorang gadis berusia dua tahun yang tenggelam di ibukota.
Sebuah perahu terbalik di Filipina tengah, tetapi ke 53 awak dan penumpangnya berhasil diselamatkan oleh angkatan laut, kata Pama.
Para pejabat telah mengumumkan keadaan bencana di beberapa daerah di ibu kota dan di Kota Cebu Filipina tengah karena banjir yang telah menyebabkan beberapa bagian kota itu tenggelam dengan kedalaman air setinggi 2 meter.
Perdagangan di pasar bursa saham dan mata uang lokal di kota Manila dihentikan pada Jum’at (19/9) dan akan dilanjutkan pada Senin (22/9). Sedikitnya 40 penerbangan domestik dan enam penerbangan internasional dialihkan oleh otoritas penerbangan sipil.
Lebih dari 700.000 orang terkena dampak badai tersebut, dan sekitar 200.000 orang terpaksa keluar dari rumah mereka dan tinggal di tempat penampungan.
Pama mengatakan bahwa beberapa warga bertengger di atap rumah mereka atau terperangkap di dalam rumah mereka di Marikina dan Kota Quezon, dan mereka berhasil diselamatkan. Lebih dari 300 wilayah di tujuh wilayah di negara itu kebanjiran.
Badai tropis secara rutin melanda Filipina, dengan Fung-Wong merupakan yang kedua kalinya menghantam wilayah tersebut dalam dua minggu.
Tahun lalu, topan Haiyan melanda Filipina tengah, menewaskan lebih 6.300 orang. Rata-rata 20 topan melanda Filipina setiap tahun.
(ameera/arrahmah.com)