MOSKOW (Arrahmah.com) – Perisai rudal AS tidak mampu menahan serangan besar-besaran dari rudal nuklir balistik antarbenua (ICBM) milik Rusia, komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia mengatakan dalam konferensi pers.
Analisis ahli militer Rusia telah menemukan bahwa tidak ada potensi senjata, maupun kapasitas komputasi data dari pertahanan rudal AS yang saat ini dikerahkan yang mampu menghadapi serangan segerombolan triad nuklir Rusia, Komandan Pasukan Rudal Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, mengatakan kepada wartawan pada Rabu (16/12/2015), sebagaimana dilansir oleh Russian Today.
Dia mengatakan bahwa para ahli Amerika meyakini sistem pertahanan rudal yang efektif harus terdiri dari berbagai jenis rudal intersepsi terpadu, baik itu kinetik atau sistem laser, yang bisa dikerahkan di semua lingkungan, termasuk di dalam ruangan. Pertahanan berlapis-lapis seperti itu akan mampu meluncurkan rudal di udara dan hulu ledaknya berada di dalam ruangan.
Rencana pembangunan jangka panjang dari Pasukan Rudal Strategis Rusia telah diperbaiki untuk mempertimbangkan skala yang telah diramalkan, dan untuk mengimbangi laju perkembangan pertahanan rudal AS, kata jenderal itu.
“Pasukan Strategis Rudal Rusia berencana untuk memperkenalkan beberapa jenis cara dan teknik-teknik baru dan efektif untuk menembus sistem pertahanan rudal,” kata General Karakaev.
Dia juga menekankan bahwa rudal balistik Rusia mampu mencapai target di mana saja di dunia.
“Generasi selanjutnya dari rudal balistik dengan karakteristik terobosan, yang dilengkapi dengan cara baru untuk menembus sistem ABM, akan menjamin bisa menetralisir muncul potensi ancaman,” kata Karakaev.
Rudal nuklir balistik antarbenua milik Rusia saat ini telah mencapai hingga 56 persen dari persenjataan nuklir dan pada tahun 2022 semua sistem rudal balistik yang sudah ketinggalan jaman akan diganti dengan yang baru, kata Karakaev.
Dia juga telah mendapatkan informasi bahwa penelitian dan pengembangan untuk sistem rudal berat balistik antar benua terbaru yang dinamai “Sarmat telah selesai dan tahun depan akan dilakukan pengujian skala penuh yang akan dimulai di kosmodrom militer Plesetsk.
Pada bulan Juni, Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan menambahkan 40 generasi baru rudal balistik antarbenua ke persenjataan nuklirnya pada tahun 2015.
(ameera/arrahmah.com)