HOMS (Arrahmah.com) – Nasib wilayah Baba Amr, di kota Homs yang terkepung masih belum jelas setelah pasukan bengis rezim Assad sekali lagi melancarkan serangan darat di sana.
Sumber kedua belah pihak mengatakan pasukan rezim Alawite mencoba masuk ke beberapa daerah setelah berminggu-minggu terlibat baku tembak, seperti yang dilaporkan BBC hari ini (1/3/2012).
Para pejabat rezim mengatakan pasukan pemerintah melakukan “pembersihan” sementara aktivis oposisi mengatakan serangan itu berhasil dilawan.
Serangan terbaru yang tampaknya sudah dimulai sejak kemarin malam setelah aliran listrik di sana dipotong untuk sebagian besar daerah itu, terlihat tentara rezim terlibat bentrok dengan pejuang oposisi ketika mereka mencoba memasuki kubu oposisi Bab Amr pada Rabu (29/2).
Aktivis mengatakan pertempuran sengit meletus di lapangan sepak bola al-Bassel, pinggiran Bab Amr.
Ada laporan bahwa pasukan elit Divisi Lapis Baja yang dikomandoi oleh saudara Bashar al Assad, Maher, telah mengerahkan tank ke sekitar Bab Amr.
Pertempuran sengit
Pasukan rezim Assad memulai kampanye serangan berat, para aktivis menambahkan bahwa ada penembakan sporadis di dalam dan sekitar Homs.
“Homs kini mengalami penindaasan terburuk dari batalion al Assad dan rezim Assad dan setiap distrik dan pemukiman daerah di Homs telah terkepung,” ujar Hadi Abdullah, seorang aktivis di Homs seperti yang dilansir Al Jazeera.
“Tentara Suriah menggunakan semua jenis senjata dan kami benar-benar takut karena kami bisa mengatakan bahwa daerah ini akan menjadi target penembakan berat dari militer Suriah.”
Tentara dilaporkan juga melakukan pencarian di rumah-rumah warga dan bangunan lainnya untuk mencari tentara pembelot yang telah bergabung dan membentuk Free Syrian Army.
“Sudah jelas bahwa mereka meluncurkan serangan besar terhadap kubu tentara pembelot Suriah,” lapor reporter Al Jazeera dari Lebanon.
Laporan kekerasan ini datang saat masyarakat internasional terus memperdebatkan krisis Suriah.
Tidak ada laporan mengenai korban tewas atau terluka dalam serangan berat ini. (haninmazaya/arrahmah.com)