JAKARTA (Arrahmah.com) – Jika aliran sungai kotor, membersihkannya agar kembali jernih harus membereskan dulu sumber kotoran yang membiasi sungai tersebut. Demikian istilah yang diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo, Ustadz Abu Bakar Baasyir, menanggapi sistem penegakan hukum di Indonesia belakangan ini.
Baasyir menilai, terjadinya banyak tindak penyelewangan yang dilakukan orang-orang yang tak bertanggung merugikan negeri ini, akibat tidak terterapkannya sistem hukum yang jelas dan menyeluruh.
“Selama menolak sistem Islam sebagai aturan negara, mustahil persoalan-persoalan tersebut bisa selesai. Makanya, pemerintah jangan menolak sistem Islam diterapkan,” kata Ustdaz Baasyir kepada www.hidayatullah.com Rabu (11/11).
Pernyataan Baasyir tersebut terkait terus mengulurnya perkara yang kini terus menghangat, yakni dugaan mafia hukum yang dilakukan mafioso ulung yang rentan merugikan negara.
Belum lama ini, pejabat yang diduga terlibat dalam kasus tersebut sempat menangis menitikkan air mata di persidangan disaksikan oleh khalayak.
Juga beberapa waktu lalu, mantan pejabat yang dituding menjadi tersangka kasus pembunuhan, juga tampak terisak di sorotan layar kaca. Sebabnya sama, merasa dizalimi oleh pihak lain.
Menurut Baasir, menangisnya itu bisa saja karena khawatir, dizalimi, atau ada faktor lain.
“Jika menggunakan hukum Islam, tak ada penyelewangan dan hukum seperti itu. Ini karena salah sistemnya,” tukas dia. (hdytlh/arrahmah.com)