YERUSALEM (Arrahmah.id) – Republik Azerbaijan telah mengumumkan akan membuka kantor perwakilan di Negara Palestina, lapor kantor berita Wafa. Menurut Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, parlemen Azerbaijan menyetujui langkah tersebut sebagai langkah yang mencerminkan solidaritas republik dengan Palestina dan hak-hak rakyat Palestina.
Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad Al-Malki menyambut baik keputusan tersebut dan menggambarkannya sebagai kemenangan baru bagi diplomasi Palestina dalam perjalanan menuju pendirian negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Ia menambahkan, hal itu juga akan mempererat hubungan bilateral kedua negara, lansir MEMO (21/11/2022).
Azerbaijan juga memutuskan pada Jumat akan membuka kedutaan di Tel Aviv, yang dikutuk oleh warga Palestina. Namun, Menteri Pembangunan Sosial PA, Ahmed Majdalani, mengatakan kepada Arab News bahwa Azerbaijan tidak akan mengambil keputusan kedutaan tanpa berkonsultasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengingat “Azerbaijan adalah protektorat Turki”. Dia menunjukkan bahwa dia terkejut dengan keputusan tersebut karena Azerbaijan adalah ketua KTT Islam saat ini, yang di masa lalu menentang langkah semacam itu.
“Sayangnya, keputusan Azerbaijan datang pada saat sayap kanan ‘Israel’ mengambil alih kekuasaan di ‘Israel’, jadi ini dianggap sebagai hadiah bagi ekstremis ‘Israel’ atas serangan mereka terhadap Palestina dan kesucian Islam,” tambahnya. “Kami mengungkapkan keheranan dan kecaman kami atas langkah politik yang tidak diperhitungkan ini yang merugikan rakyat Palestina.”
“Israel” dan Azerbaijan telah menjalin hubungan selama 30 tahun dan telah ada Kedutaan Besar “Israel” di Baku sejak 1993.