KARABAKH (Arrahmah.com) – Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Artsron Hovhannisyan, mengumumkan bahwa Azerbaijan memulai ofensif skala besar di wilayah selatan Karabakh dengan menggunakan pasukan cadangan dan peralatan militer.
“Menurut Tentara Pertahanan Karabakh, sore ini, Angkatan Bersenjata Azerbaijan melancarkan serangan besar-besaran ke arah selatan garis kontak, melemparkan pasukan cadangan dan sejumlah besar peralatan militer ke dalam pertempuran,” tulis Hovannisyan di Twitter.
Media Azerbaijan sejak itu melaporkan kemajuan di wilayah selatan Karabakh, meskipun tidak ada rekaman untuk menguatkan klaim tersebut.
Pada tanggal 27 September, bentrokan militer antara Armenia dan Azerbaijan kembali terjadi dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyetujui pemberlakuan perang di sejumlah kota dan wilayah republik dan jam malam, dan mobilisasi parsial diumumkan.
Sebelumnya, Armenia mengumumkan keadaan perang dan mobilisasi umum.
Juru bicara pemimpin Nagorno Karabakh, Gram Boghossian, mengumumkan bahwa Presiden Republik Nagorno Karabakh, Araik Arutyunyan, telah menyatakan keadaan perang dan mobilisasi umum bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun.
Sejumlah negara, termasuk Rusia dan Prancis, meminta para pihak yang berkonflik untuk menahan diri.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan juga mengadakan percakapan telepon Ahad lalu, di mana mereka menunjukkan pentingnya melakukan segala upaya untuk mencegah eskalasi di Karabakh. (haninmazaya/arrahmah.com)