BAKU (Arrahmah.com) – Azerbaijan baru-baru ini bergabung dengan Aliansi Militer Islam, meski kementerian luar negerinya menyatakan bahwa hal itu tidak ada dalam agenda kebijakan luar negeri mereka, seperti dikutip Trend pada Senin (9/1/17).
“Sebelumnya, terjadi beda pendapat tentang masalah ini dalam kerangka Organisasi Kerjasama Islam,” kata juru bicara kemenlu Azerbaijan, Hikmet Hajiyev. “Jika ada saran, Azerbaijan akan dengan hati-hati mempertimbangkannya.”
Informasi tentang masuknya Azerbaijan dalam Aliansi Militer Islam sebelumnya tersebar di sejumlah media.
Tajikistan dan Indonesia pun dilaporkan telah memutuskan untuk bergabung dengan aliansi ini.
Aliansi Militer Islam ini diusulkan pada 2005 oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Muhammad, dan juru bicara Observers Organization, Fazal Muhammad, pada raja Abdullah, pemimpin Saudi. Namun setelah mempertimbangkan situasi yang berkembang di Timur Tengah, terutama pengaruh ISIS di Irak, Arab Saudi langsung meminta keloyalan negara-negara anggota OKI untuk langsung terjun ke medan perang di Timteng.
Aliansi ini merupakan bentuk lain dari koalisi militer Barat, NATO. (althaf/arrahmah.com)