BAKU (Arrahmah.id) – Azerbaijan Airlines mengatakan pada Jumat (27/12/2024) bahwa hasil awal menunjukkan bahwa salah satu pesawatnya yang jatuh di Kazakhstan pada Rabu, mengalami “gangguan fisik dan teknis eksternal.”
Sementara itu, kepala badan penerbangan sipil Rusia mengatakan pada Jumat bahwa pesawat tak berawak Ukraina menyerang kota Grozny ketika sebuah pesawat Azerbaijan Airlines mencoba untuk mendarat di sana, sebelum kemudian jatuh di Kazakhstan.
Dmitry Yadrov juga mengatakan melalui Telegram bahwa ada kabut tebal di atas Grozny saat insiden terjadi pada Rabu dan “kondisi hari itu dan pada jam-jam di sekitar bandara sangat rumit”.
“Drone militer Ukraina sedang melakukan serangan teroris terhadap infrastruktur sipil pada saat itu,” kata Yadrov, seraya menambahkan bahwa pesawat tersebut melakukan dua kali percobaan pendaratan yang gagal, lansir Al Arabiya.
“Pilot ditawari bandara alternatif. Dia mengambil keputusan untuk pergi ke bandara Aktau di Kazakhstan,” katanya.
Yadrov juga mengatakan bahwa bandara Grozny telah menangguhkan kedatangan dan keberangkatan karena serangan pesawat tak berawak Ukraina, meskipun tanpa menjelaskan kapan hal ini terjadi.
Pesawat jet Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan barat, menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya.
Beberapa laporan media mengutip para pejabat Azerbaijan yang mengatakan bahwa mereka menduga rudal pertahanan udara Rusia menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Presiden Ukraina pada Jumat mengatakan bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan yang mematikan, setelah adanya laporan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh rudal pertahanan udara Rusia.
“Rusia harus bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines. Belasungkawa kepada keluarga korban,” kata kepala staf kepresidenan Andriy Yermak di media sosial.
Kremlin menolak berkomentar hingga penyelidikan resmi selesai. (haninmazaya/arrahmah.id)