(Arrahmah.com) – Kelompok militan Al Qaeda kembali merilis video berdurasi 38 menit melalui cabang media resmi mereka, As Sahab.
Dalam video mereka, pemimpin Al Qaeda, Syaikh Ayman az Zawahiri, dilansir Militant Wire (24/11/2021), berpidato memperingatkan umat Islam tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurutnya PBB yang tidak sesuai dan memusuhi Islam.
Zawahiri menyatakan bahwa PBB diciptakan oleh kekuatan pemenang dalam Perang Dunia Kedua dengan tujuan memaksakan sistem politik dan doktrin di seluruh dunia, dan dengan maksud untuk membangun hegemoni mereka atas seluruh umat manusia.
Dengan demikian, menurutnya, keputusan PBB, Piagam, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia harus ditolak, karena mereka dirumuskan oleh “sebuah organisasi yang diciptakan untuk mengendalikan dunia dan untuk memaksakan ideologi amoral dan tidak beragama yang bertentangan dengan Islam.
Dia menegaskan bahwa “menerima keanggotaan PBB berarti menerima keputusan berdasarkan hukum selain Syariah Islam dan karenanya sepenuhnya meninggalkan Syariah.”
Secara khusus, ia mengkritik lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) – Cina, Prancis, Federasi Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat – yang katanya “menikmati status suci di atas segalanya.
Syaikh Zawahiri menyebut mereka sebagai “penjahat terbesar di muka bumi.”
Alih-alih menjadi “organisasi untuk kerjasama internasional”, katanya, PBB tak ubahnya sebagai “sebuah organisasi yang diciptakan oleh penjahat terbesar untuk mengubah sistem kepercayaan umat manusia lainnya, khususnya Muslim.”
Dan, menurut Syaikh Zawahiri, PBB sebagian besar dirancang untuk melindungi status quo dan menahan segala upaya untuk membebaskan wilayah Muslim yang diduduki atau mencegah kekerasan terhadap pemeluk agama mereka.
Ini, katanya, bertentangan dengan Syariah yang “menjadikan pertempuran sebagai kewajiban yang mengikat untuk membebaskan tanah-tanah ini dan orang-orang yang tinggal di dalamnya dari hegemoni orang-orang kafir.”
Untuk menggarisbawahi hal ini, sebuah klip audio disertakan dari Abdullah Azzam yang berbicara tentang bagaimana “jihad adalah kewajiban yang mengikat hari ini bagi seluruh umat Islam,” dan mengatakan, “tugas mengikat ini berakhir ketika kita mendapatkan kembali setiap inci tanah yang pernah berada di bawah kekuasaan. bendera “La ilaha ila Allah” (Tiada Tuhan selain Allah).”
Dia juga berpendapat bahwa negara-negara anggota PBB “ditundukkan” dan “digunakan sebagai alat dalam perang untuk mengamankan kepentingan lima penjahat utama yang mengendalikan organisasi.” (hanoum/arrahmah.com)