KARNATAKA (Arrahmah.id) — Seorang ayah dari mahasiswi muslim di sebuah sekolah di distrik Mandya Karnataka, mengajak keluar anaknya dari sekolah setelah gurunya menolak anaknya masuk menggunakan jilbab. Dia pun mengatakan bahwa “jilbab anaknya lebih penting daripada sekolah.”
Dilansir The Siasat Daily (15/2/2022), pernyataan itu didapat dari video yang menjadi viral di India setelah diposting jurnalis Deepak Bopanna di Twitter.
Dalam video itu, guru perempuan terlihat membujuk sang ayah untuk mengizinkan anaknya menghadiri kelas. Guru terlihat berkomentar bahwa “tidak ada masalah sama sekali asal mau membuka jilbab di kelas”. Namun bujukannya itu dijawab Pasha, si ayah, dengan menyatakan, “Kami adalah orang-orang yang mengambil masalah.”
Upaya berulang terus dilakukan staf sekolah untuk meyakinkan Pasha saat dia berjalan keluar dari sekolah. Akan tetapi Pasha tetap bersikukuh bahwa dia tidak akan mengizinkan anaknya menghadiri kelas tanpa jilbab.
Kasus pelarangan jilbab dimulai sebulan yang lalu ketika sejumlah mahasiswi muslim ditolak masuk ke perguruan tinggi negeri di kota Udupi Karnataka. Alasan yang ditawarkan oleh kampus karena berjilbab melanggar aturan berpakaian lembaga mereka.
Para siswa menyatakan bahwa jilbab adalah bagian integral dari agama mereka dan mereka mempunyai hal menjalankan keimanan mereka.
Pasca kasus itu, ribuan warga India mendukung demonstrasi anti larangan jilbab di Karnataka. Aksi protes ini mendapat saingan dari warga Hindu yang pro larangan jilbab.
Pekan lalu, Pengadilan Tinggi Karnataka menyatakan bahwa semua institusi pendidikan akan dibuka kembali pasca libur akibar gelombang demonstrasi besar-besaran. Akan tetapi, para siswi perempuan tetap harus masuk kelas dengan mengikuti aturan berpakaian, yaitu tanpa jilbab. (hanoum/arrahmah.id)