JAKARTA (Arrahmah.com) – Serangan spam rupanya memiliki waktu tidak sama, tergantung lokasi geografis yang jadi sasaran tembak. Laporan Intelijen MessageLabs bulan ini menemukan fakta tersebut.
Dilaporkan, pengguna email yang berada di wilayah Asia Pasifik akan menerima spam dalam waktu yang berbeda dengan mereka yang berdiam di Amerika, beda juga dengan mereka yang ada di Eropa.
Warga Asia Pasifik biasanya mengawali hari mereka dengan inbox yang dijejali oleh serangan spam dan kemudian serangan tersebut akan berkurang di sisa hari itu.
Kemudian, untuk mereka yang tinggal di Amerika, biasanya mendapat spam paling banyak pada pukul 9-10 pagi. Banjir spam kemudian akan menurun pada malam hari. Sedangkan di Eropa mereka harus menghadapi spam selama hari kerja.
“Pola ini mengindikasikan bahwa spammer biasanya lebih gencar beraksi selama hari kerja di Amerika. Mungkin saja ini karena kebanyakan para spammer aktif berbasis di Amerika, mengacu data dari Spamhaus, atau saat di mana sasaran mereka sedang online dan cenderung untuk membalas,” jelas Paul Wood, seperti dilansir Messagelabs dan dikutip detikINET,Sabtu (30/5).
Selain itu, MessageLabs juga mengeluarkan laporan mengenai negara yang paling banyak dikenai spam dan Hongkong (lagi-lagi) yang menjadi jawaranya, mengalahkan seluruh negara di dunia dengan angka 92, 3%. Untuk di Asia Pasifik sendiri, China menduduki urutan kedua (91,1%), kemudian disusul Malaysia (89%). (detikinet)