JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hidayat, menyatakan sidang isbat untuk menentukan permulaan awal Ramadhan 2011 digelar besok, Ahad 31 Juli 2011. Sidang menghadirkan seluruh pimpinan organisasi keagamaan, di antaranya Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Islam (Persis). “Sidang isbat dimulai setelah maghrib sampai selesai,” kata Bahrul kepada Tempo, Sabtu (30/7/2011).
Sidang isbat bersifat terbuka untuk umum. Selain organisasi keagamaan, pakar ilmu perbintangan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga diundang. Di sana sidang akan membahas hasil rukyatul hilal atau peneropongan hilal (penampakan bulan di titik awal) dari tim-tim yang disebar ke seluruh titik yang memungkinkan untuk memantau hilal. Setelah itu, Menteri Agama akan membacakan keputusanya.
Bahrul menjelaskan, penetapan awal puasa tahun ini sebenarnya bisa diprediksi. Sesuai dengan metode hisab, atau dengan cara menghitung derajat ketinggian hilal di ufuk, bisa dipastikan jika awal Ramadhan jatuh pada 1 Agustus 2011. Alasannya, menjelang tanggal itu ketinggian hilal dipastikan di atas 0 hingga 2 derajat.
Namun untuk memastikan itu, ada metode lain yang juga harus dilakukan, yakni dengan cara rukyatul hilal alias melihat penampakan hilal. Untuk melihat hilal di ufuk, tim harus disebar untuk meneropong hilal ke beberapa wilayah yang memungkinkan. Menurut Bahrul, setidaknya ada 50 tim yang akan memantau dan melaporkan penampakan hilal.
Ia melanjutkan, 50 tim itu semua memiliki keahlian dalam ilmu falakiyah (astronomi). Mereka berdiri di satu titik yang dimungkinkan bisa memantau kemunculan hilal. Titik lokasi itu di antaranya di Bandung, Jawa Barat, Semarang, Lamongan dan Surabaya. “Departemen agama tak sendiri, semua organisasi kemasyarakatan memiliki tim ilmu falak,” kata Bahrul.
Setelah melakukan pemantauan, hasilnya dilaporkan di sidang isbat. Jika sebagian besar tim melihat hilal, berarti benar, Ramadhan sudah tiba. Sebaliknya, kalau hilal tidak nampak karena tertutup mendung atau terkendala cuaca, Ramadhan bisa hari berikutnya. “Semoga saja tidak ada mendung,” kata Bahrul.
Kepala Badan Hisab dan Rukyah Kementerian Agama, Muhyidin Khazin, mengatakan berdasarkan metode hisab awal Ramadhan sudah pasti jatuh pada 1 Agustus 2011. Alasanya, berdasar ilmu astronomi, hilal sudah pasti muncul pada Minggu sore besok. Menurut dia, ketinggian hilal sudah mencapai 6,5 derajat.
Sebelumnya, Muhammadiyah sudah lebih dulu merilis penetapan permulaan awal Ramadhan yang jatuh pada 1 Agustus. Menurut Muhyidin, keputusan Muhammadiyah benar. “Tapi untuk memastikanya menunggu sidang isbat saja, hasilnya akan dibacakan Menteri Agama,” kata Muhyidin. (tmp/arrahmah.com)