AUSTRIA (Arrahmah.com) – Polisi Austria telah menahan seorang remaja berusia 14 tahun untuk kedua kalinya karena dicurigai menjadi anggota organisasi teroris, berencana untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan mempelajari bagaimana membuat bom, klaim juru bicara polisi setempat pada Jum’at (16/1/2015), sebagaimana dilansir WB.
Remaja dari provinsi Lower Austria itu pertama kali ditahan pada bulan Oktober lalu tetapi dibebaskan dari tahanan investigasi setelah beberapa hari dengan syarat dia tetap berhubungan dengan pemerintah.
Ketika ibunya melaporkan dia hilang pekan ini, pihak berwenang memperbaharui surat perintah penangkapannya.
Sekitar 170 orang telah meninggalkan Austria untuk bergabung dalam pertempuran di Timur Tengah, menurut Kementerian Dalam Negeri Austria, beberapa di antaranya telah gugur.
Pihak berwenang mengatakan remaja itu telah menyatakan simpati dengan militan ISIS yang bertempur di Suriah dan Irak dan mempelajari cara membuat bom melalui internet.
Polisi meringkus remaja yang menurut pihak berwenang berkebangsaan Turki itu di Wina, pada Jum’at (16/1) bersama seorang lainnya yang baru berusia 12 tahun. Bocah berusia 12 tahun itu dilaporkan akan diserahkan kepada orang tuanya karena tidak ada surat perintah penangkapan terhadap dirinya, kata jurubicara.
Austria pekan lalu juga menahan dua gadis remaja yang mencoba untuk melakukan perjalanan ke Suriah untuk menikah dengan pejuang ISIS. Namun kini mereka telah dibebaskan.
(banan/arrahmah.com)