CANBERRA (Arrahmah.com) – Jaringan militer Australia berada dalam masa siaga, akibat meningkatnya jumlah serangan cyber oleh badan intelijen asing. Ada puluhan negara menjadi tersangka.
Departemen Pertahanan Australia menyebutkan adanya 700 upaya serangan intelejen asing di internet yang mengancam badan militer mereka. Jumlah ini meningkat 200 kasus dibandingkan tahun lalu.
Pihak berwenang menolak menyebutkan siapa dalang dibalik peristiwa ini, namun menyebutkan puluhan negara bertanggung jawab atas penyerangan itu.
Agustus lalu, Wakil Menteri Pertahanan AS William Lynn menyebutkan adanya 100 organisasi intelijen asing yang mencoba merusak jaringan internet AS. Ini adalah kedua kalinya departemen itu mengumumkan bahaya menyangkut jaringan militer. Mereka juga telah membentuk unit tersendiri bernama Cyber Security Operations Centre.
Organisasi ini memiliki staf dari departemen pertahanan, polisi federal, Departemen Luar Negeri dan Organisasi Keamanan Intelijen Australia.
Departemen pertahanan Australia menolak memberikan komentar soal informasi militer apa saja yang dicuri.
Sangat masuk akal untuk mengasumsikan bahwa layanan intelijen dari pemerintah asing akan berusaha memanfaatkan konektivitas internet demi tujuan tertentu.
Banyak negara yang memanfaatkan internet untuk mata-mata misalnya China, Rusia dan Korea Utara. (inilah/arrahmah.com)