AUSTRALIA (Arrahmah.com) – Badan sains Australia mengumumkan pada Kamis (2/4/2020) bahwa mereka telah memulai uji coba pada ferret untuk menghasilkan vaksin melawan virus corona baru.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) -lembaga ilmu pengetahuan nasional negara itu- mengatakan bahwa para ilmuwan telah memulai tahap pertama pengujian untuk menemukan vaksin.
“Kami telah memulai uji pra-klinis untuk dua kandidat vaksin,” tambahnya seperti dilansir Anadolu.
“Pengujian itu diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa proses itu sedang berlangsung di fasilitas manufaktur biologi yang sangat canggih di Geelong, Victoria.
Langkah itu dilakukan setelah Australia melaporkan lebih dari 5.100 kasus dengan total 24 kematian pada Kamis (2/4).
Pernyataan itu mengatakan CSIRO membangun model biologis Februari lalu tetapi para peneliti telah mempelajari virus corona sejak Januari.
“Ini adalah yang pertama di dunia yang mengonfirmasi ferret (sejenis musang) bereaksi terhadap SARS-CoV-2 [virus yang menyebabkan COVID-19],” pernyataan itu menambahkan.
SARS adalah dari sindrom pernapasan akut yang parah.
Trevor Drew, yang memimpin upaya tersebut, mengatakan bahwa coronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk flu biasa, infeksi saluran cerna dan penyakit seperti SARS dan MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah).
“Mereka ditemukan di berbagai inang hewan yang berbeda, termasuk burung dan reptil. Tetapi, kadang-kadang, virus ini dapat melompat inang, seperti dalam kasus ini. Virus Corona mendapatkan nama mereka dari penampilan mereka,” Drew mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CSIRO, menambahkan bahwa virus-virus itu tampak seperti ditutupi oleh struktur-struktur runcing yang mengelilingi mereka seperti corona, atau mahkota, ketika dilihat di bawah mikroskop.
Selain menguji keefektifannya, CSIRO juga akan mengevaluasi cara terbaik pemberian vaksin.
Sekalipun terbukti efektif dan aman, butuh waktu 12 hingga 18 bulan sebelum bisa meluncurkan vaksin tersebut di seluruh dunia.
(haninmazaya/arrahmah.com)