MELBOURNE (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, seorang Muslim Selandia Baru turut berjihad bersama Jabhah Nusrah, melawan kaum kafir di Suriah, sebagaimana dilansir Stuff pada Sabtu (19/7/2014).
Mark John Taylor, yang sudah berganti dengan nama muslimnya sebagai Muhammad Daniel, minggu ini mengatakan kepada media Australia melalui wawancara online, bahwa ia telah bergabung dengan Mujahidin Jabhah Nusrah di Suriah.
Pada tahun 2011, Perdana Menteri John Key mengatakan Taylor telah diberi sanksi larangan perjalanan setelah ditangkap kedapatan memasuki benteng Al-Qaeda di Pakistan pada tahun 2009. Taylor kemudian dituduh berdalih dengan mengatakan, saat itu ia hanya mencari seorang istri Muslim.
“Orang-orang mungkin memanggilku bodoh dan dungu untuk membuat kesalahan itu, tapi itu urusan saya. Ini semua pada dasarnya hanya cerita yang dibuat-buat untuk membuat saya terlihat buruk.”
Ketika ditanya tentang pembatasan perjalanan melalui internet chatting pekan ini, ia berkata, “Pemerintah Selandia Baru menggertak. Mereka tidak pernah mengatakan [sanksi itu] kepada saya sampai itu sampai ke media….”
Setelah Taylor kembali ke Selandia Baru pada tahun 2011, Key mengatakan dia tidak bisa mendapatkan informasi detil tentangnya. “Yang bisa saya katakan adalah ia dikenali kami. Ia seseorang yang memiliki cukup banyak pembatasan [oleh pemerintah] untuk alasan yang sangat bagus… Aku tahu dia dan namanya sangat baik.”
Ketika ditanya apakah yang ditakutkan Selandia Baru dari Taylor, Key mengatakan, “Saya tidak yakin, tidak ada.”
Taylor termasuk di antara 23 orang Australia yang tercantum dalam daftar orang yang terkait isu keamanan jaringan diplomatik rahasia yang dipublikasikan oleh WikiLeaks. Bahkan AS menempatkan dia di daftar penumpang yang harus menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat sebelum terbang.
Key percaya Taylor memasuki Suriah dari Turki pada 14 Juni dan sekarang berbasis di Aleppo, di mana ia menjadi anggota Jabhah Nushrah. Ia telah terbang dari Jakarta, dan sempat tinggal di Indonesia, seperti yang dilaporkan intel kepada Key.
Taylor mengakui bahwa seorang kawan berkewarganegaraan ganda, Australia-New Zealand, Muslim bin John, mencoba untuk merekrut dia ke Al Qaeda lima tahun yang lalu. “Ia menawarkan saya untuk bergabung dengan mereka [Al Qaeda] pada tahun 2009 tapi tidak di Yaman… Di ‘negara ketiga’, saya tidak beritahu di mana.”
Muslim bin John, juga dikenal sebagai Daryl Jones, syahid (insyaa Allah) dalam serangan pesawat tak berawak di Yaman pada bulan November, bersama dengan Mujahid Australia Christopher Havard.
Taylor mengatakan Muslim bin John adalah “orang baik dan…sopan santun”.
Terkait berita yag menggemparkan Australia dan Selandia Baru ini, seorang juru bicara mengatakan Key sedang cuti dan tidak berkomentar.
(adibahasan/arrahmah.com)