MELBOURNE (Arrahmah.id) – Australia mengatakan akan terus memberikan pelatihan militer, melakukan latihan bersama dan mengekspor senjata ke Indonesia.
Departemen Pertahanan Australia mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera bahwa pemerintah Anthony Albanese, yang terpilih pada Mei, akan terus memasok senjata ke pasukan Indonesia dan memberi mereka pelatihan militer.
“Indonesia adalah salah satu mitra terpenting Australia. Australia akan terus melakukan latihan bersama, memberikan pelatihan dan kebijakan militer, dan –konsisten dengan undang-undang yang berlaku– mengekspor peralatan militer ke Indonesia,” kata pernyataan itu.
Australia telah memiliki hubungan militer yang lama dengan Indonesia, termasuk pelatihan bersama dan pasokan senjata, dengan Thales Australia menjual tiga pengangkut pasukan Bushmaster ke Kopassus, pasukan elit Indonesia, pada 2014.
Unit militer, seperti Kopassus, melakukan latihan bersama dengan SAS Australia, pasukan khusus negara itu, sementara Detasemen 88 —juga dikenal sebagai Densus 88, pasukan “kontraterorisme” yang dibentuk setelah Bom Bali 2002 —mendapat dana dan pelatihan baik dari Australia maupun Amerika Serikat.
Pasukan Indonesia saat ini berada di bawah pengawasan atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Papua Barat, di mana masyarakat adat berjuang untuk kemerdekaan selama 50 tahun, lansir Al Jazeera (19/10/2022).
Indonesia pindah ke wilayah yang kaya sumber daya alam pada awal 1960-an, meresmikan kontrolnya melalui referendum kontroversial yang disetujui PBB pada 1969.
Di tengah perlawanan bersenjata dari gerakan separatisme Papua Barat seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang dilaporkan menargetkan warga sipil Indonesia, lebih banyak unit militer dan pasukan khusus dikirim ke daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)