SUKABUMI (Arrahmah.com) – Pemerintah Australia membantu sebanyak 506 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di sembilan provinsi di Indonesia senilai total Rp500 Miliar untuk pembangunan fisik dan peningkatakan kualifikasi tenaga pengajar.
Pernyataan itu diungkap oleh Direktur Pendidikan Madrasah Departemen Agama RI, Firdaus Basyuni, usai melakukan serah terima dan peresmian Madrasah Tsanawiyah (MTs) Satu Atap di Pondok Pesantren Sunanul Huda, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (24/12).
Sembilan provinsi yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, NTB dan Sulawesi Selatan.
Adanya bantuan itu nantinya diikuti dengan kegiatan pelatihan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah serta kegiatan pembangunan ruang sekolah.
Dari 506 madrasah yang mendapatkan bantuan dari Australia, 90 madrasah diantaranya berada di Jabar dan 20 madrasah diantaranya berada di Kabupaten Sukabumi.
Menurut dia, sembilan provinsi yang terpilih mendapatkan bantuan dari Australia itu karena tingkat partisipasi masyarakat di daerah tersebut rendah dan masih banyak daerah pedesaan yang belum memiliki sekolah atau madrasah.
“Bantuan ini hanya untuk madrasah swasta saja,” ucapnya.
Firdaus menjelaskan, pemberian bantuan terhadap madrasah tsanawiyah itu tidak ada maksud untuk intervensi dalam menentukan kurikulum.
“Pemerintah Australia hanya membantu meningkatkan mutu pendidikan Islam di Indonesia dan pembangunan madrasah. Australia tidak masuk dalam kurikulum,” tegasnya.
Ia menyebutkan, dari 506 madrasah yang tengah dibangun, 400 madrasah diantaranya selesai pembangunan fisiknya pada akhir Desember 2009, sementara sisanya selesai pada pertengahan 2010 nanti.
Firdaus berharap adanya pembangunan fisik madrasah tersebut pemberdayaan masyarakat dapat meningkat dalam memberikan dukungan terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan Islam.
Ia menambahkan, saat ini terdapat 41 ribu madrasah, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Aliyah (MA) yang tersebar di Indonesia.
“Dengan adanya jumlah madrasah tersebut berarti kontribusi pendidikan Islam terhadap peningkatan mutu pendidikan cukup besar, sehingga perlu dibantu oleh pemerintah pusat dan Pemda setempat,” demikian Firdaus. (ant/arrahmah.com)