CANBERRA (Arrahmah.com) – Australia dilaporkan akan menarik pasukannya dari Afghanistan dalam waktu dekat. Penarikan ini lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Otoritas Australia telah mengumumkan bahwa pasukannya akan ditarik dari Afghanistan melalui pidato Perdana Menterinya.
Julia Gillard, Perdana Menteri Australia mengatakan bahwa sebanyak 1.550 tentara Australia (terutama ditempatkan di provinsi Uruzgan-red) yang masih berada di Afghanistan diperkirakan akan pulang pada akhir 2013, seperti yang dilaporkan Al Jazeera.
“Ini adalah perang dengan suatu tujuan. Ini adalah perang dengan akhir,” ujar Gillard dalam pidato di Institute Kebijakan Strategis Australia di Canberra.
“Kami memiliki strategi, misi dan kerangka waktu untuk mencapainya.”
Kematian Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah, disebut-sebut menjadi alasan untuk penarikan pasukan yang dipercepat dari jadwal sebelumnya, namun masih terdapat perdebatan mengenai alasan sebenarnya penarikan lebih awal pasukan Australia dari Afghanistan.
Gillard mengatakan bahwa dirinya akan mengambil bagian dalam pertemuan puncak NATO di Chicago pada 20 Mei mendatang dan akan menandatangani perjanjian dengan presiden Afghan, Hamid Karzai.
Jajak pendapat di Australia menunjukkan penurunan tingkat dukungan untuk kehadiran negara itu di Afghanistan di mana telah banyak pasukan Australia tewas mengenaskan sejak mereka mendukung invasi AS di Afghanistan pada tahun 2001.
Beberapa pihak oposisi mengatakan bahwa penarikan awal itu merupakan strategi Gillard untuk meningkatkan dukungan.
“Ini akan menjadi hal memalukan jika setelah hampir 12 tahun ditempatkan di Afghanistan dan hilangnya banyak nyawa tentara Australia, misi ini menyempit karena alasan kenyamanan politik dalam negeri, bukan atas dasar saran dari para komandan militer di lapangan,” ujar Senator George Brandis kepada Sky News pada Selasa (17/4/2012). (haninmazaya/arrahmah.com)