KABUL (Arrahmah.id) – Para siswa laki-laki di sekolah-sekolah negeri di Kabul telah mulai bersekolah dengan seragam baru, yang mencakup pakaian tradisional seperti pakaian lokal, topi, dan sorban.
Mereka mengatakan bahwa sejak Idul Fitri, penerapan seragam baru di sekolah-sekolah telah diberlakukan secara lebih ketat.
Ehsanullah, salah satu siswa, menjelaskan tentang kebijakan seragam baru untuk siswa sekolah negeri: “Dengan dimulainya tahun ajaran baru 1404 (kalender Afghanistan), kami diminta untuk mengenakan pakaian tradisional berwarna putih dengan sorban.”
Yousuf, seorang siswa lain, mengatakan: “Untuk siswa di atas kelas 10, pakaian tradisional berwarna putih dengan sorban putih telah ditetapkan, sedangkan untuk siswa di bawah kelas 10, pakaian biru dengan topi telah ditetapkan.”
Beberapa siswa yang telah sepenuhnya mematuhi peraturan seragam baru mengatakan bahwa pihak sekolah secara ketat menegakkan kebijakan seragam tersebut, lansir Tolo News (9/4/2025).
Ahmad Murtaza, seorang siswa, mengatakan: “Kepala sekolah mengatakan bahwa siapa pun yang tidak mengenakan seragam mulai sekarang akan ditandai sebagai tidak hadir selama tiga hari.”
Sejumlah pejabat sekolah swasta dan profesor universitas menganggap bahwa memiliki seragam sekolah jelas bermanfaat untuk menjaga kedisiplinan dalam sistem pendidikan.
Murtaza Mutahhar, kepala sekolah swasta, mengatakan: “Karena semua siswa mengenakan pakaian yang sama, hal ini mungkin menjadi tantangan bagi yang lain, karena siswa mungkin tidak mudah dibedakan dari masyarakat umum. Di sisi lain, penerapannya mungkin juga menghadapi tantangan di beberapa sekolah atau provinsi.”
Menurut laporan Tolo News, di masa lalu, para guru dan siswa sering mengeluhkan kurangnya seragam standar di sekolah-sekolah negeri. (haninmazaya/arrahmah.id)