WASHINGTON (Arrahmah.com) – FBI telah menerbitkan pedoman baru yang memberikan peluang lebih bagi agennya dalam mencari database dan bahkan memeriksa sampah rumah tangga warga negara Amerika.
Badan intelijen Amerika memperbaharui Panduan Investigasi Domestik dan Operasi pada tahun 2008 dan memberikan agennya lingkup yang lebih untuk memantau apa yang disebut “orang yang menarik”, lapor Press TV pada Selasa (14/6/2011).
Pengamat hukum mengatakan bahwa tidak bijaksana untuk memungkinkan agen menggunakan teknik yang berpotensi mengganggu terutama ketika mereka tidak memiliki justifikasi yang kuat untuk mencurigai seseorang dari kesalahan.
Menurut Washington Peace Center, aturan baru melanggar hak privasi warga negara AS dan membuat individu menjadi sasaran empuk untuk diselidiki secara instan.
Berdasarkan manual yang telah dirubah, sekitar 14.000 agen akan diizinkan untuk mencari database dari individu Amerika yang menarik perhatian mereka tanpa membuat catatan keputusan tersebut.
“saya tahu paman Sam tengah melihat, tapi saya pikir ini berjalan terlalu jauh,” ujar seorang warga negara AS.
Saat ini, agen dapat mencari database tanpa bukti nyata dari kesalahan, tetapi mereka secara resmi telah membuka penyelidikan. Namun, FBI mengatakan terlalu banyak kerumitan dan memakan waktu bagi agen untuk membuka pernyataan formal sebelum menjalankan pemeriksaan cepat.
“Terdapat potensi penyalahgunaan,” ujar Silbert.
Juga, menurut pedoman baru, agen dapat menggunakan tes detektor kebohongan tidak hanya pada tersangka, tetapi pada informan potensial.
Selain itu, mereka diperbolehkan mencari melalui kantong sampah dari informan potensial untuk mencari informasi untuk memberikan tekanan kepada orang tersebut agar membantu pemerintah dalam menyelidiki tersangka. (haninmazaya/arrahmah.com)