PARIS (Arrahmah.id) – Pelari cepat asal Prancis, Sounkamba Sylla, diperbolehkan untuk ambil mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Jumat (26/7/2024), dengan syarat ia harus mengenakan topi untuk menutupi rambutnya.
Sebelumnya, Sylla yang akan berkompetisi di nomor lari estafet 4×400 meter, dilarang hadir karena hijabnya.
“Anda terpilih untuk mengikuti Olimpiade, yang diselenggarakan di negara Anda, tapi Anda tidak bisa ikut serta dalam upacara pembukaan karena Anda mengenakan jilbab,” tulis Sylla pada akun instagramnya pada Ahad (21/7).
Namun, menyusul reaksi keras dari beberapa atlet dan pengguna media sosial, Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN bahwa “masalah ini telah diselesaikan.”
Oudea-Castera mengatakan telah menjelaskan kepada Sylla bahwa aturan yang relevan ada berdasarkan Konstitusi Prancis dan bahwa dia tidak akan diizinkan untuk mengenakan pakaian atau atribut keagamaan atau politik tertentu.
“Itu adalah hukum, dan kami harus mematuhi hukum, dan dia sangat memahami bahwa ketika Anda adalah seorang atlet yang mewakili negara Anda, Anda harus menjadi teladan,” ujar Oudea-Castera.
“Jadi apa yang kami diskusikan dengannya adalah fakta bahwa dia bisa mengenakan sesuatu, tetapi bukan sesuatu yang bisa diasimilasikan dengan simbol agama,” tambahnya.
Olimpiade Paris 2024, yang akan berlangsung hingga 11 Agustus, secara resmi akan dimulai pada hari Jumat (26/7) dengan upacara pembukaan yang luar biasa di seberang Sungai Seine. (Rafa/arrahmah.id)