LONDON (Arrahmah.com) – Beberapa pengemudi bus menolak untuk mengendarai bus yang menampilkan sebuah iklan atheis bertuliskan, “ Mungkin Tuhan itu tidak ada, jadi berhentilah khawatir dan nikmati hidupmu” di sisi bus tersebut.
Seorang pengemudi asal Southampton di Hampshire merasa kaget sekaligus ngeri ketika hendak memulai jam kerjanya karena mendapati spanduk-spanduk di sisi bus yang biasa dia kendarai setiap harinya.
“Saya menjadi kaget dan ngeri di saat yang bersamaan”, pengemudi Ron Heather menuturkan kepada BBC. “Saya merasa saya tidak dapat mengendarai bus dengan kalimat-kalimat yang tidak mengenakkan di sisinya, jadi saya putuskan komplain kepada manajer saya, namun dia malah menyuruh saya pulang. Dan saya melakukannya.”
“Saya kira mereka yang mengatakan bahwa Tuhan tidak ada sangatlah bodoh.”
Heather mengatakan dia akan melakukan apa saja asal tidak mengendarai bus yang menyinggung perasaan masyarakat. Setelah mengadakan perundingan dengan First Bus, perusahaan transportasi tempatnya bekerja, dia akhirnya setuju untuk kembali bekerja.
Namun tentu saja iklan tersebut menuai protes keras masyarakat terhadap atheis pada awal bulan lalu di Britania, meski mereka hingga saat ini terus mengembangkan bus-bus tersebut hingga ke Spanyol di salah satu kota yang mayoritas penduduknya adalah Katolik.
Bahkan beberapa bus juga menyinggung umat Muslim dengan menampilkan slogan bertuliskan, “Islam hanyalah sampah”, terpampang jelas di salah satu sisi bus.
Slogan-slogan penyerangan tersebut telah ditempel ke sekitar 800 bus di seluruh Britania dan jalur bawah tanah London yang juga didukung oleh Asosiasi Kemanusiaan Britania (BHA)
Iklan-iklan tersebut mendapat desakan keras dari masyarakat Italia dan Spanyol agar segera ditarik dari jalanan, dan meminta bukti perkataan mereka yang mengatakan Tuhan tidaklah ada.
Iklan tersebut merupakan gagasan seorang penulis komedi Ariane Sherine dan telah mendapatkan sumbangan berupa uang sebesar $ 267.000.
Sherine menyatakan gagasannya tersebut adalah salah satu bentuk ketidaksetujuannya akan iklan-iklan keagamaan yang mengatakan mereka yang tidak percaya adanya Tuhan akan mengalami penyiksaan di neraka.
Sherine, 28 tahun, berhasil mengumpulkan dana untuk iklan tersebut dan mendapatkan dukungan dari BHA dan seorang atheis Profesor Richard Dawkins. (Hanin Mazaya/SM)