TUNIS (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Tunisia telah menangkap 12 tersangka yang dicurigai anggota kelompok Negara Islam dan mengklaim telah menyita bahan pembuat bom sejak serangan bunuh diri bulan lalu, kementerian dalam negeri mengatakan Jumat (30/11/2018).
Pihak berwenang juga “membongkar empat sel tidur takfiri (Sunni ekstremis) di beberapa bagian Tunisia”, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu menyusul serangan oleh pembom bunuh diri perempuan berusia 30 tahun, Mna Guebla pada 29 Oktober yang melukai 26 orang di jalan utama ibukota, Avenue Habib Gourguiba, dalam serangan ‘militan’ pertama di ibukota itu sejak November 2015.
Serangan itu tidak diklaim tetapi pihak berwenang Tunisia mengatakan pembom bunuh diri itu bersumpah setia kepada IS.
Polisi telah menangkap 12 orang yang dicurigai mendukung IS, seorang jurubicara kementerian dalam negeri mengatakan kepada AFP, tanpa menyebutkan di mana dan kapan penangkapan dilakukan, atau kaitan para tersangka dengan pelaku serangan Oktober di Tunis.
Sebuah laboratorium yang memproduksi bahan peledak dan komponen elektronik juga telah ditemukan di pinggiran Tunis, kata kementerian itu.
Empat sel yang dibongkar diduga telah melakukan kontak “dengan para pejabat teroris bercokol di pegunungan Tunisia untuk mengatur serangkaian serangan … yang ditujukan pada sasaran sensitif dengan senjata, mobil, racun atau peledak jarak jauh”, kata pernyataan itu.
Penyidik menyita “sejumlah besar produk bahan peledak dan kimia, bersama dengan drone yang dilengkapi untuk pengeboman jarak jauh”, pernyataan itu menambahkan, tanpa menyebutkan di mana ditemukannya temuan tersebut. (Althaf/arrahmah.com)