Pada Jum’at (6/12/2015) sebuah roket menghantam sebuah masjid di distrik Abad Sayed provinsi Wardak, Afghanistan, membunuh dan melukai 18 orang termasuk anak-anak. Banyak dari mereka yang cedera juga berada dalam kondisi kritis.
Pertanyaan menyakitkannya ialah, oleh siapakah masjid ini ditargetkan? Oleh pengeboman udara Amerika? Oleh serangan serampangan NATO? Oleh penjajah asing lainnya? Oleh mereka yang selalu memberitakan kepada kami tentang hak asasi manusia?
Ataukah mereka yang mengaku menjadi salah satu dari kami dan melakukan kejahatan terhadap rakyat mereka sendiri bahkan lebih dari [kejahatan yang dilakukan] orang asing?
Mereka semua menekankan semboyan kebangsaan seperti tentara nasional, polisi nasional, polisi setempat – kami tidak mengerti apa yang mereka maksud dengan lembaga-lembaga ‘nasional’. Jika mereka menyiratkan bahwa mereka melayani warga negara mereka, maka mereka jelas menipu kita karena mereka lebih membunuh warga negara mereka ketimbang melayani mereka.
Rakyat malang kita tidak memperoleh keamanan apapun, bahkan di rumah Allah, dari orang asing atau orang-orang yang memakai seragam militer atas nama bangsa ini! Masjid ini bukanlah kubu yang melawan teror nasional di mana pasukan tentara bayaran begitu kejam menyerangnya.
Apa kejahatan yang dilakukan orang-orang beriman ini sehingga mereka harus menghadapi nasib sengsara seperti ini?
Jika warga sipil dianggap sebagai penentang rezim Kabul dan mereka tidak memiliki keselamatan jiwa dan harta benda di mana saja, maka untuk siapa orang-orang itu bekerja mendukung rezim Kabul?
Apa kejahatan para korban malang ini? Apakah mereka dibunuh karena pergi ke masjid? Apakah kejahatan mereka ialah duduk di sebuah masjid dan mengingat Tuhan mereka? Apakah kejahatan mereka itu beribadah dan membaca Al-Qur’an? Ataukah sesuatu yang lain?
Telah adakah yang bertanya mengapa darah orang-orang yang tak berdosa ini ditumpahkan? Di mana media yang selalu menuduh para pemberontak melakukan kejahatan perang? Mengapa mereka menutup mata atas kekejaman ini? Setelah semua itu, tidak adakah orang senegara mereka yang tewas dalam kejahatan semacam ini? Jika kejahatan tersebut dilakukan oleh pihak lain selain pemerintah, mereka pasti telah menciptakan sebuah “badai” dengan laporan mereka.
Ketika sesuatu serupa ini terjadi di Perancis atau Amerika, seluruh dunia bergegas melakukan penghormatan kepada pihak-pihak yang menjadi korban. Di mana penghormatan dan belasungkawa untuk kami?
Sayangnya kami harus menerima bahwa bangsa malang kami adalah anak yang dibenci dalam masyarakat internasional ini, tidak ada yang peduli pada para korban yang berjatuhan dari pihak kami, tidak ada yang peduli pada kesedihan kami, dan tidak ada yang peduli untuk menghentikan mereka melakukan kekejaman seperti ini pada rakyat kami.
Kekejaman seperti itu terjadi di negeri kami setiap hari, sayangnya tidak ada yang cukup peduli untuk menyelidiki mereka, untuk mengkompensasi korban, untuk menghibur mereka, atau untuk melakukan investigasi untuk mencegah terulangnya hal ini.
Ini merupakan salah satu akibat di mana rakyat kami telah berpaling dari pelindung mereka yang seharusnya. Tentunya hari itu akan tiba, saat di mana semua rakyat kami akan bergabung dengan pasukan perlawanan menciptakan “badai” yang akan membebaskan negara kami.
(banan/shahamat-english/arrahmah.com)