DAMASKUS (Arrahmah.id) — Pemimpin baru Suriah, Ahmad Asy Syaraa, yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Muhammad al-Jaulani, mengatakan Arab Saudi memiliki peran besar terhadap masa depan negaranya.
“Arab Saudi memiliki peran besar dalam masa depan Suriah, dan saya bangga dengan semua yang telah dilakukannya untuk kami,” kata Asy Syaraa, selama wawancara dengan Al Arabiya (29/12/2024).
Asy Syaraa pernah menghabiskan masa kecilnya di Riyadh dan berharap dapat mengunjungi kota itu lagi.
Ia menambahkan bahwa Arab Saudi memiliki peluang investasi besar di Suriah.
Ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintahan presiden terpilih AS Donald Trump mencabut sanksi terhadap negaranya setelah Bashar al-Assad digulingkan.
“Sanksi terhadap Suriah dikeluarkan berdasarkan kejahatan yang dilakukan rezim Assad,” kata Asy Syaraa.
“Karena HTS dan militan sekutunya telah menggulingkan Assad, sanksi ini harus dicabut secara otomatis,” katanya.
Berbicara tentang hubungan Suriah-Rusia, Asy Syaraa mengatakan kedua negara memiliki kepentingan strategis yang mendalam.
Ia menyatakan keinginannya untuk membangun kembali hubungan dengan sekutu dekat Assad itu.
“Rusia adalah negara penting dan dianggap sebagai negara terkuat kedua di dunia,” ujarnya.
“Semua persenjataan Suriah berasal dari Rusia, dan banyak pembangkit listrik dikelola oleh para ahli Rusia.”
“Kami tidak ingin Rusia meninggalkan Suriah seperti yang diinginkan sebagian orang.”
Pemimpin HTS itu juga mengatakan negosiasi sedang berlangsung dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi di Suriah timur laut.
Ia berharap bahwa angkatan bersenjata mereka akan berintegrasi dengan badan keamanan Suriah.
SDF adalah sekutu utama AS di Suriah, yang memiliki misi memberantas kelompok militan Islamic State (ISIS). (hanoum/arrahmah.id)