DAMASKUS (Arrahmah.id) – Pemerintahan baru Suriah di bawah kepemimpinan Ahmad Asy-Syaraa menerima kunjungan delegasi Irak pada Kamis (26/12). Pertemuan ini membahas isu-isu penting, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan stabilitas kawasan.
Seperti dilansir dari Al Jazeera dan Anadolu Agency, delegasi Irak yang dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen, Hamid Al-Shatri, melakukan diskusi dengan pemerintah baru Suriah. Menurut laporan dari Iraqi News Agency (INA), pembahasan berfokus pada pengamanan perbatasan bersama, kerja sama dalam mencegah kebangkitan kembali aktivitas kelompok teroris ISIS, dan langkah-langkah perlindungan terhadap penjara yang menampung anggota ISIS di Suriah.
Delegasi Irak juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya penghormatan terhadap hak-hak minoritas serta perlindungan situs-situs suci di wilayah tersebut. “Irak, sebagai negara dengan pengaruh besar di kawasan, menekankan pentingnya menangani isu-isu ini dengan pendekatan profesional dan berlandaskan hukum,” ujar sumber pejabat tinggi yang tidak disebutkan namanya.
Pemerintah baru Suriah, sebagaimana dilaporkan INA, menyatakan kesediaannya untuk mendukung tuntutan dan kekhawatiran yang disampaikan oleh delegasi Irak.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ahmad Asy-Syaraa selaku pemimpin pemerintahan baru Suriah, Menteri Luar Negeri As’ad Asy-Syaibani, serta Kepala Badan Intelijen Suriah, Anas Khattab.
Sebagaimana diketahui, pada 8 Desember lalu, kelompok oposisi Suriah berhasil merebut kendali atas ibu kota Damaskus dan beberapa kota lainnya, bersamaan dengan mundurnya pasukan rezim Bashar al-Assad. Peristiwa ini menandai berakhirnya 61 tahun kekuasaan Partai Baath dan lebih dari lima dekade pemerintahan keluarga Assad.
(Samirmusa/arrahmah.id)