HIRAN (Arrahmah.id) — Kelompok militan Asy Syabaab membunuh 20 orang milisi di wilayah Hiran, Somalia pada Sabtu (3/9/2022) pagi.
Mereka yang dibunuh adalah pengemudi dan penumpang yang mengangkut pasokan makanan milisi dari Beletweyne ke Mahas.
Sebanyak tujuh kendaraan yang ditumpangi para milisi dibakar oleh Asy Syabaab.
Utusan pemerintah untuk penanganan kekeringan, Abdirahman Abdishakur mencatat bahwa Asy Syabaab juga telah meledakkan sumur untuk air di Hiran dalam beberapa hari terakhir sebagaimana dikutip AP News (4/9).
Seorang warga mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas mobilisasi militer yang dilakukan pemerintah untuk menghancurkan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaida itu.
“Para korban adalah pengemudi dan penumpang yang mengangkut pasokan makanan milisi dari Beletweyne ke Mahas dan total tujuh truk yang membawa makanan dan kendaraan yang digunakan oleh penumpang dibakar,” kata seorang warga bernama Hassan Abdulle.
Serangan itu terjadi sehari setelah pasukan pemerintah menghancurkan ranjau darat yang ditanam Asy Syabaab di jalan sibuk yang menghubungkan Beletweyne dan Mataban dengan maksud untuk menargetkan para pelancong.
Asy Syabaab membenarkan serangan hari Sabtu dan mengklaim telah membunuh 20 anggota milisi yang dimobilisasi secara lokal.
Asy Syabaab sebelumnya menyerbu dan melakukan rentetan serangan di Hotel Hayat Mogadishu pada 19 Agustus hingga 21 Agustus 2022.
Menteri Kesehatan dokter Ali Haji Adam melaporkan 21 orang tewas dan 117 orang terluka, dengan sedikitnya 15 orang kritis akibat serangan tersebut.
Serangan tersebut disebut sebagai serangan teror besar pertama di Mogadishu sejak pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengambil alih pada Mei.
Asy Syabaab menentang pemerintah federal dan kelompok luar yang mendukung pemerintah.
Presiden Somalia sebelumnya, Mohamed Abdullahi Mohamed, menghindari konfrontasi besar dengan Asy Syabaab.
Namun, Presiden Somalia saat ini, Hassan Sheikh Mohamud mengatakan pemerintahnya akan melakukan serangan terhadap ribuan pejuang kelompok itu, dengan dukungan pasukan Amerika Serikat (AS) yang kembali. (hanoum/arrahmah.id)