MOGADISHU (Arrahmah.id) – Sedikitnya 10 tentara tewas ketika gerilyawan Asy Syabaab Somalia menyerang sebuah pangkalan militer di wilayah Galgaduud tengah pada Senin (7/11/2022), kata seorang perwira militer, beberapa hari setelah pasukan pemerintah mengatakan mereka telah menguasai kembali daerah itu.
Tentara akhirnya mendorong gerilyawan keluar dari pangkalan di Qayib, sebuah desa yang direbut dari Asy Syabaab pekan lalu, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Abdullahi Ali Anod kepada kantor berita negara SONNA.
Mayor Mohamed Farah, seorang perwira militer di kota terdekat Bahdo, mengatakan 10 tentara dan 20 pejuang Asy Syabaab tewas.
“Pasukan kami sekarang mengejar pejuang Asy Syabaab di hutan. Ada tembakan sporadis saat kami mengejar mereka,” katanya.
Ahmed Hassan, perwira militer lain di Bahdo, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu dimulai dengan dua bom mobil bunuh diri, diikuti oleh pertempuran sengit selama berjam-jam.
“Asy Syabaab membakar stasiun telekomunikasi kota, dan sekarang tidak bisa mengudara,” kata Hassan.
Satu bom mobil menghantam sebuah truk militer yang menjaga pintu masuk pangkalan, sementara yang lain meledak di luar, katanya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Asy Syabaab Abdiasis Abu Musab mengatakan kelompok itu melancarkan serangan di Qayib menggunakan bom mobil bunuh diri sebelum para pejuangnya menyerang dari arah yang berbeda.
Para pejuang membunuh 37 tentara, melucuti senjata dan kendaraan militer, tambahnya.
Jumlah korban pemerintah dan Asy Syabaab seringkali berbeda.
Pasukan pemerintah, yang didukung oleh milisi klan, telah membuat sejumlah keuntungan medan perang melawan Asy Syabaab dalam tiga bulan terakhir, mendapatkan kembali wilayah yang telah lama dipegang oleh kelompok tersebut.
Sebagai tanggapan, Asy Syabaab menewaskan sedikitnya 120 orang dalam bom mobil kembar di Kementerian Pendidikan di ibukota Mogadishu pada 29 Oktober, ledakan paling mematikan dalam lima tahun.
Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda telah membunuh puluhan ribu orang sejak 2006 dalam perjuangannya untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia yang didukung Barat. (zarahamala/arrahmah.id)