MOGADISHU (Arrahmah.id) – Sebuah pangkalan militer di Somalia diserang oleh jihadis Asy-Syabaab pada Rabu (21/6/2023), kata polisi dan saksi, tepat ketika Uni Afrika (AU) mengumumkan akan memulai penarikan pasukan di negara yang dilanda kekerasan itu.
Ledakan bom bunuh diri yang hampir bersamaan menargetkan pangkalan di selatan kota Baardhere, yang menampung pasukan Ethiopia dan Somalia, memicu tembakan senjata berat, kata sumber tersebut.
Tidak ada informasi segera tentang korban dari serangan itu, yang diklaim oleh Asy-Syabaab, afiliasi Al-Qaeda yang telah melancarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah pusat yang rapuh selama lebih dari 15 tahun.
“Ledakan pertama yang diduga dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri menargetkan pintu masuk pangkalan militer ADC di Baardhere di mana pasukan Ethiopia ditempatkan dan melatih pasukan Somalia,” kata petugas polisi setempat Abdi Bare.
“Ledakan kedua terjadi di daerah yang sama dalam beberapa menit setelah yang pertama, ada beberapa korban jiwa tapi sejauh ini kami belum mendapatkan detailnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa situasi di daerah itu “sekarang normal”.
Penduduk lokal Bare Hassan melaporkan “tembakan hebat” setelah ledakan pertama di pangkalan di Baardhere, yang terletak di negara bagian Jubaland sekitar 450 kilometer (280 mil) dari ibu kota Mogadishu.
Asy-Syabaab terus melakukan serangan mematikan di Somalia dalam menghadapi serangan besar-besaran oleh pasukan pro-pemerintah yang didukung oleh pasukan AU yang dikenal sebagai ATMIS melawan kelompok jihadis tersebut.
Kurang dari empat pekan lalu, 54 penjaga perdamaian Uganda tewas ketika pejuang Asy-Syabaab menyerbu pangkalan AU yang terletak di barat daya Mogadishu dalam salah satu serangan paling mematikan sejak serangan diluncurkan tahun lalu.
Dan awal bulan ini, enam warga sipil tewas dalam pengepungan selama enam jam di sebuah hotel tepi pantai di Mogadishu.
Rabu pagi (21/6), Misi Transisi Uni Afrika mengumumkan telah mulai mengurangi jumlah pasukan di Somalia sejalan dengan resolusi PBB yang mengamanatkan penarikan 2.000 tentara pada akhir Juni 2023.
Dikatakan pihaknya menyerahkan pangkalan yang dioperasikan oleh pasukan Burundi di negara bagian Hirshabelle di Somalia tengah-selatan kepada Tentara Nasional Somalia.
Tentara dan polisi Somalia akan menjalankan pengamanan penuh pada akhir 2024, 17 tahun setelah pasukan AU dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB untuk membantu perang melawan Asy-Syabaab.
Dewan Keamanan PBB berunding di Somalia pada Kamis (22/6).
ATMIS pada April tahun lalu menggantikan misi sebelumnya yang dikenal sebagai AMISOM, yang memiliki kekuatan sekitar 20.000 orang yang ditarik dari beberapa negara termasuk Burundi, Djibouti, Ethiopia, Kenya, dan Uganda.
Kenya telah mengalami serangkaian serangan balasan atas keterlibatannya di Somalia, dan telah terjadi beberapa ledakan bom mematikan di wilayah timur laut terpencil negara itu di dekat perbatasan.
Dalam insiden terbaru yang diduga dilakukan Asy-Syabaab, dua polisi dan seorang warga sipil tewas ketika kendaraan mereka menabrak IED di daerah Mandera pada Selasa (20/6), kata pejabat setempat.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mulai menjabat pada Mei tahun lalu dan berjanji akan berperang habis-habisan melawan para jihadis yang diusir dari Mogadishu pada 2011 tetapi tetap bercokol di daerah Somalia selatan dan tengah.
Awal pekan ini Mohamud – yang sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat – memecat kepala tentara, Odowaa Yusuf Rageh, dan menunjuk Ibrahim Sheikh Muhidin sebagai penggantinya.
Negara Tanduk Afrika berpenduduk sekitar 17 juta orang itu sedang berjuang untuk bangkit dari konflik puluhan tahun dan bencana alam termasuk kekeringan dan banjir.
Tercatat sebagai salah satu negara termiskin di planet ini, Somalia telah terperosok dalam kekacauan sejak jatuhnya rezim militer diktator Siad Barre pada 1991.
Dalam langkah penting bulan lalu, pemerintah mengumumkan rencana untuk mengadakan pemilihan satu orang satu suara nasional pertama di negara itu yang akan diadakan tahun depan, menggantikan sistem tidak langsung berbasis klan yang kompleks. (zarahamala/arrahmah.id)