MOGADISHU (Arrahmah.com) – Militer Uganda telah mengonfirmasi kematian 12 tentaranya yang merupakan bagian dari Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) setelah pejuang Asy-Syabaab melancarkan serangan di sebuah pangkalan militer di dekat Mogadishu.
Namun Asy-Syabaab mengatakan bahwa serangan mereka membunuh lebih dari 70 tentara Uganda dan mereka berhasil menduduki basis militer tersebut. Sejumlah besar Mujahidin menyerbu basis militer dan meluncurkan serangan terkoordinasi di markas AMISOM di Janale, sekitar 50 mil dari barat daya Mogadishu pada 1 September lalu, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Asy-Syabaab.
Salah seorang Mujahid menghantamkan kendaraan yang ia kendarai dan penuh dengan bahan peledak ke dalam markas, lalu sejumlah pejuang lainnya masuk dan melancarkan serangan. Sementara pejuang menyerang basis militer tersebut, tim Mujahidin lainnya menghancurkan jembatan terdekat untuk menghalangi bala bantuan meraih basis tersebut, ujar laporan Long War Journal pada Jum’at (4/9/2015).
“Tidak ada kekuatan yang bisa mencapai lokasi,” ujar Kapten Bilow Idow.
“Ada banyak kematian dan kerusakan.”
Juru bicara Asy-Syabaab mengatakan kepada Reuters bahwa basis Janale berada di bawah kendali Mujahidin saat ini.
“Setelah operasi syahid sukses menghantam pintu masuk, Mujahidin dengan cepat menyerbu basis dalam pertempuran yang berlangsung lebih dari 40 menit, mengamankan perimeter, pos pertahanan dan seluruh persenjataan di pangkalan,” ujar pernyataan Asy-Syabaab yang diterbitkan oleh kantor berita Shahada.
“Puluhan tentara salib Uganda yang melarikan diri dari basis tewas dan yang lainnya tenggelam saat mereka mencoba berenang melintasi sungai Shabelle.”
AMISOM sering menyembunyikan jumlah kerugian yang mereka alami dan tidak ada laporan jelas apakah pasukan boneka Somalia berada di dalam basis militer tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)