BELEDWEYNE (Arrahmah.com) – Juru bicara Asy-Syabaab, Abdulaziz Abu Musab, telah mengeluarkan pernyataan terkait operasi syahid di Beledweyne. Dia menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan sebuah kemenangan bagi Mujahidin.
Operasi yang dilancarkan pada Selasa (19/11/2013) lalu itu berhasil menewaskan sedikitnya 11 pasukan musuh di sebuah markas polisi boneka di Beledweyne di Provinsi Hiran Somalia, lansir LWJ.
Sebelumnya, operasi yang menargetkan kota Beledweyne juga dilancarkan oleh Mujahidin Asy-Syabaab bulan lalu, di mana serangan itu telah menewaskan 16 pasukan musuh dalam serangan terhadap sebuah kafe yang biasa dikunjungi oleh pasukan penjajah AMISOM.
Sementara dalam operasi terbaru Mujahidin Asy-Syabaab di Beledweyne ini, sebuah mobil Mujahid Asy-Syabaab yang sarat dengan bahan peledak menabrak gerbang markas polisi boneka Somalia hingga menyebabkan ledakan yang mampu membuka gerbang dan memberi jalan bagi mujahidin lainnya untuk menyerbu ke dalam.
Empat anggota AMISOM Djibouti tewas bersama dengan tujuh polisi boneka Somalia. Sementara itu, sedikitnya 10 Mujahidin Asy-Syabaab syahid, InsyaAllah, ketika pasukan penjajah AMISOM dan pasukan boneka Somalia mencoba melawan serangan mereka, hingga terjadi baku tembak di sekitar lokasi.
Serangan militer yang dipimpin oleh penjajah Uni Afrika dan didukung oleh salibis AS dimulai sejak tahun 2011. Meski demikian, Asy-Syabaab masih menguasai wilayah luas Somalia selatan dan tengah.
Selama berlangsungnya pendudukan pasukan penjajah, Mujahidin As-Syabaab diklaim belum berhasil mempertahankan sejumlah kota-kota besar dan kota-kota lainnya seperti Mogadishu, Kismayo, dan Baidoa. Namun demikian, kota-kota seperti Bulobarde dan Barawe tetap berada di bawah kontrol mereka.
Kelompok ini telah melewati invasi Ethiopia, yang dimulai pada Desember 2006. Lebih dari enam tahun kemudian, As-Syabaab tetap menjadi kekuatan jihad di Somalia selatan dan merupakan bagian integral dari jaringan global Al-Qaeda. (banan/arrahmah.com)