MANDERA (Arrahmah.id) — Aksi saling serang yang terjadi antara kelompok militan Asy Syabaab dengan aparat keamanan di Kenya Utara menewaskan puluhan orang.
Milansir The Defense Post (7/7/2023), kontak senjata itu bermula ketika kelompok Asy Syabaab melakukan penyergapan terhadap kepolisian unit khusus yang sedang berpatroli di kabupaten Mandera, Kenya utara, dekat perbatasan Somalia.
Dalam postingan di Twitter, polisi Kenya menceritakan kronologi serangan di mana kedua pihak bertikai saling menggunakan senjata api dan melancarkan tembakan yang bertubi-tubi.
“Bentrokan bersenjata itu mengakibatkan 20 militan tewas dan delapan petugas polisi terluka,” ungkap laporan tersebut.
Setelah serangan berakhir, polisi menemukan berbagai macam senjata yang dibawa militan di lokasi kejadian, di antaranya senapan mesin berat dan peluncur roket.
Pada Rabu (5/7), pemerintah Kenya memutuskan untuk menunda pembukaan perbatasan dengan Somalia karena beberapa serangan mematikan di dekat perbatasan yang diduga kuat dilakukan oleh Asy Syabaab.
Pertengahan bulan lalu, delapan petugas polisi Kenya tewas di Garissa setelah mobil mereka menabrak alat peledak di sebuah kabupaten timur di sepanjang perbatasan dengan Somalia.
Seminggu kemudian, leher lima warga sipil dipotong dalam serangan di Lamu, kabupaten lain di perbatasan.
Sejak mengirimkan pasukan perbatasan ke Somalia pada 2011, Kenya mengalami serangan balasan dari Asy Syabaab yang melakukan pemberontakan di Mogadishu sejak 2007.
Tahun 2015, 148 orang dibantai di Universitas Garissa, Kenya dan dua tahun sebelumnya 67 orang tewas ketika militan menyerbu mall Westgate di Nairobi. (hanoum/arrahmah.id)