GALMUDUG (Arrahmah.com) – Setidaknya 10 orang tewas pada Jumat (18/12/2020) di sebuah kota di negara bagian Galmudug, Somalia, saat sebuah bom bunuh diri meledak di tengah massa yang rencananya akan dijumpai oleh perdana menteri negara tersebut, demikian menurut otoritas keamanan setempat.
Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble sedang dalam perjalanan untuk berbicara kepada massa tersebut di sebuah stadion di kota Galkayo yang terletak di bagian tengah Somalia, di mana banyak penduduk dan petugas keamanan telah berkumpul untuk menyambutnya sebelum ledakan terjadi, kata kantor keamanan negara setempat dalam sebuah unggahan di laman Facebooknya.
“Lebih dari 10 orang tewas dan 20 terluka dalam ledakan, termasuk tiga personel senior militer, para prajurit dan anggota masyarakat,” kata seorang anggota militer, Mayor Mohamed Abdirahman, seperti dikutip Reuters (19/12).
Para pejabat militer senior di lokasi termasuk Jenderal Abdiasis Abdullahi Qooje yang merupakan komandan batalyon di Galmudug, menurut radio negara SONNA.
Dia mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin bertambah.
Kelompok Asy Syabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan mereka “menargetkan perdana menteri murtad yang mengunjungi kota.”
Di antara mereka yang tewas, beberapa adalah lulusan Amerika Serikat, kata juru bicara operasi militer Asy Syabaab, Abdiasis Abu Musab, kepada Reuters.
Kelompok tersebut telah berupaya selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah negara Tanduk Afrika dan berupaya menerapkan aturan Islam.
Farah Ali, seorang penduduk Galkayo yang menyaksikan pemboman itu, mengatakan kepada Reuters dalam wawancara telepon bahwa stadion itu penuh dengan kerumunan orang sebelum ledakan terjadi.
“Saya menghitung tujuh orang tewas termasuk tentara dan warga sipil dan lebih dari selusin orang terluka,” katanya. (Hanoum/Arrahmah.com)