AFRIKA (Arrahmah.com) – Untuk kedua kalinya kanibal Mad Dog kembali memakan jasad Muslim saat sejumlah ektrimis kembali membantai dan membakar dua Muslim di Bangui, Republik Afrika Tengah atau Central African Republic (CAR), lansir DM pada Senin (20/1/2014).
Foto-foto yang menunjukkan kebiadaban pembantaian brutal itu telah beredar di sejumlah media. Dalam salah satu foto tersebut, Mad Dog [Anjing Gila] yang bernama asli Ouandja Magloire itu tampak memotong sebagian daging dari jasad seorang Muslim yang dibunuh massa.
Jasad Muslim malang itu terbaring dalam kondisi terbakar di sebuah jalan lingkar di ibukota CAR, di mana jasad seorang Muslim lainnya juga terlihat dalam kondisi yang sama hanya beberapa meter jauhnya.
Foto lainnya menunjukkan Mad Dog tengah menjilati pisau berlumuran darah saat dia berdiri di dekat salah satu dari dua jasad Muslim tersebut.
Dia mengenakan kaos kuning yang sama seperti yang dia kenakan dalam kebiadaban tindakan kanibalismenya yang dia lakukan sebelumnya sekitar dua pekan lalu, di mana dia telah memakan kaki jasad seorang Muslim, korban “pertamanya” di Bangui.
Foto-foto mengerikan itu diambil di Bangui pada Ahad (19/1). Menurut Associated Press, kedua orang itu dibunuh oleh penduduk wilayah Sango dalam pembalasan dendam atas pembunuhan terhadap seorang sopir taksi dari Sango sehari sebelumnya.
Hingga berita ini diturunkan tidak diketahui pasti kebenaran klaim tersebut dan tidak jelas pula keterkaitan antara dua Muslim yang menjadi korban pembantaian brutal itu dengan sopir taksi yang dimaksud.
Saat ini isu-isu provokatif yang tidak jelas kebenarannya telah menjadi gesekan yang begitu cepat menyulut kebrutalan massa di sana.
Sama halnya dengan klaim sepihak Mad Dog sebelumnya yang menyatakan bahwa tindakan kanibalismenya terhadap korban Muslim “pertamanya” dia lakukan untuk membalas dendam atas pembunuhan terhadap keluarganya yang dia klaim dilakukan oleh orang Islam.
Selain itu, kedua Muslim malang yang menjadi korban kebiadaban massa yang terprovokasi tersebut ternyata dikabarkan sempat berusaha untuk menyelamatkan diri dari kebrutalan massa dengan meminta perlindungan kepada pasukan yang diklaim sebagai “Pasukan Perdamaian Perancis dan Afrika”.
Akan tetapi pasukan “perdamaian” itu tidak bisa menyelamatkan mereka berdua. Salah satu foto bahkan menunjukkan seorang tentara Perancis malah menonton saat jasad seorang Muslim, yang telah dibunuh massa, dibakar dihadapannya. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. (banan/arrahmah.com)