JAKARTA (Arrahmah.com) –Surya Fachrizal Ginting, wartawan Suara Hidayatullah yang ikut dalam misi kemanusiaan Jalur Gaza, kemungkinan besar ditembak oleh pasukan Israel dari atas helikopter. Hal ini berdasarkan analisa dari Dr Arief Rachman, anggota relawan Indonesia dari MER-C melalui pesan singkatnya kepada Republika, Senin (7/6).
Menurut Arief, Surya ditembak pada bagian dada kanan atas kanan. Akibat penembakan tersebut, Surya mengalami Hematopneumotoraks yaitu pendarahan dan penggelembungan organ di dalam dada. Selain itu, Surya juga mengalami patah tulang iga ke-8 di bagian kanan yang menyebabkan sobeknya liver-nya (hati).
“Berdasarkan luka-luka yang ia alami, besar kemungkinan ia ditembak oleh pasukan Israel dari atas helikopter,” ucap Arief.
Arief membantah pemberitaan dari sejumlah media yang menyatakan bahwa Surya ditembak di atas Kapal Mavi Marmara setelah pasukan Israel turun dari helikopter apalagi setelah para relawan melakukan perlawanan kepada pasukan Israel. Menurutnya, pemberitaan tersebut tidak dikonfirmasikan terlebih dahulu pada saksi mata atau relawan yang berada di dekat Surya. “Pemberitaan bahwa relawan menyerang pasukan Israel itu kan versi mereka (Israel-red),” ucap Arief.
Sebagai contoh, Arief mengatakan, sebelum pasukan Israel turun dari helikopter menuju kapal Mavi Marmara, telah terdengar bunyi ledakan dan rentetan tembakan. Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa pasukan Israel telah menyerang para relawan dari atas helikopter.
Sementara itu, Direktur MER-C, Dr Jose Rizal Jurnalis, mengatakan, Sementara itu empat relawan dari MER-C yang saat ini juga berada dalam perlindungan KBRI Amman, belum kembali ke Tanah Air. Keempat relawan dimaksud adalah Nur Fitri Moeslim Taher (Ketua Tim MER-C), Arief Rachman, Abdillah Onim, dan Nur Ikhwan Abadi. Menurut Jose, alasan para relawan tersebut belum akan pulang karena masih menunggu Surya sampai kondisinya benar-benar membaik.
Lebih lanjut Jose mengatakan, relawan Indonesia yang berasal dari KISPA dan satu orang wartawan TV One, dijadwalkan pulang pada hari Senin (7/6) ke tanah air. “Mereka lebih dahulu pulang pada hari ini,” ucap Jose. (republika/arrahmah.com)