MAUNG DAW (Arrahmah.com) – Sekitar pukul 10:00 pagi pada Jumat (16/8/2013), enam Hlun Htein (Pasukan Keamanan) dari kamp yang berbasis di Tun Chaung (Kunnia Fara), Maung Daw selatan, menggerebek rumah Anayat Ullah bin Abdu Manaf (38 ). Kemudian, dua Hlun Htein biadab memperkosa dua gadis Muslimah yang ada di rumah tersebut, lansir RV.
Seorang saksi mata mengungkapkan: “Enam Hlun Htein menggerebek rumah Anayat Ullah. Dia diborgol dan diseret keluar dari rumahnya. Kemudian, dua Hlun Htein memasuki rumah Anayat dan memperkosa dua gadis yang ada di dalam rumah itu. Keduanya berusia sekitar 23 tahun. Salah satunya adalah adiknya [Anayat] dan yang satu lagi adalah teman adiknya yang mengunjungi rumah mereka.”
“Selain itu, Anayat Ullah ditangkap dan ditahan oleh pasukan keamanan dengan tuduhan palsu terlibat dalam kekerasan. Kami rasa dia ditahan untuk mengalihkan perhatian orang-orang dari kejahatan pemerkosaan yang telah mereka (pasukan keamanan) lakukan. Sekarang, Pasukan Keamanan yang tidak manusiawi itu menuntut sejumlah uang untuk pembebasannya.“
“Jenis tragedi seperti itu menjadi sering terjadi belakangan ini. Beberapa korban berani berbicara menentang ketidakadilan yang mereka hadapi, namun banyak pula yang tidak berani. Angkatan Keamanan dan Polisi terbukti lebih brutal dan lebih buruk daripada Pasukan Nasaka.”
Sementara di tempat lain, warga Rohingya di kota Rathedaung dan Min–Bra juga tengah menghadapi masalah serius, mereka sangat membutuhkan dokter dan akses kesehatan.
Dokter dari MSF dulu mengunjungi daerah-daerah ini sekali atau dua kali seminggu. Namun sekarang, ekstrimis Rakhine bahkan telah memblokir dan mencegah dokter mengunjungi daerah-daerah tersebut, sehingga banyak warga Rohingya yang menghadapi penyakit dan wabah menular. La hawla wa la quwwata illa billah. (banan/arrahmah.com)