SURIAH (Arrahmah.com) – Dalam serangkaian kebrutalan baru yang dilakukan kelompok “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, seorang pemuda anggota dari kelompok ekstrimis itu pada Jum’at (8/1/2016) dilaporkan telah membunuh ibunya sendiri dalam sebuah eksekusi di hadapan khalayak di Suriah.
Ali Saqr (21) dilaporkan membuat ibunya dibunuh ISIS di depan ratusan orang di Raqqah dengan tuduhan bahwa sang ibu telah murtad. Kabar ini mengutip laporan dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) dan satu kelompok aktivis lainnya yang dikenal sebagai “Raqqa is Being Slaughtered Silent” yang telah memantau perang Suriah melalui sumber-sumber langsung di lapangan.
Ibu Ali Saqr diidentifikasi oleh “Raqqa Is Being Slaughtered Silently” sebagai Lena Al-Qasem (47). Ia dikabarkan dituduh murtad oleh ISIS hanya karena ia berusaha menyadarkan anaknya untuk meninggalkan ISIS dan pergi dari Raqqah.
Ali Saqr, yang merupakan warga asli Suriah, kemudian melaporkan apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepada pemimpin ISIS yang lantas mengklaim bahwa ibunya telah murtad dan memerintahkan untuk membunuhnya.
Para aktivis di lapangan mengatakan bahwa eksekusi terhadap ibu Saqr berlangsung pada hari Rabu (6/1) di dekat sebuah bangunan kantor pos di mana ibu malang itu bekerja.
“Ibunya berbicara dengan dia dan meminta dia untuk meninggalkan ISIS dan meninggalkan Raqqah untuk pergi ke daerah lainnya di Suriah dan Turki,” ungkap Rami Abddulrahman dari SOHR pada Jum’at (8/1). “Setelah itu dia mengatakan kepada ISIS dan, satu, dua, tiga, mereka menangkap ibunya.”
ISIS dikenal telah melakukan sejumlah eksekusi mengerikan dan memposting proses eksekusi brutal mereka secara online, namun Abdulrahman mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bilamana pembunuhan itu direkam.
Ini bukan pertama kalinya seorang ekstrimis ISIS membunuh orangtuanya sendiri atas perintah pemimpin kelompok mereka. Sebelumnya telah dilaporkan bahwa seorang ekstrimis ISIS dari Libanon juga telah membunuh ayahnya sendiri tahun lalu. Ayahnya dilaporkan dibunuh hanya karena ia telah pergi ke Raqqah untuk mengajak anaknya pulang.
SOHR melaporkan pada 29 Desember lalu bahwa ISIS telah mengeksekusi lebih dari 2.000 warga sipil Suriah sejak Juni 2014.
“Raqqa is Being Slaughtered Silent” juga menyebarkan foto Ali Saqr melalui Twitter dari Raqqah.
(aliakram/arrahmah.com)