JAKARTA (Arrahmah.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah isu rekayasa gelar yang diterimanya dari Ratu Elizabeth II. SBY menegaskan pemberian gelar Honorary Knights Grand Cross of the Order of the Bath tersebut adalah bentuk penghargaan atas prestasinya, bukan permintaan.
Penegasan itu disampaikan SBY sesaat sebelum meninggalkan Inggris menuju Laos, Sabtu (3/11)seperti dilansir metrotvnews.com, waktu setempat. Bahkan, menurut SBY, rakyat Indonesia seharusnya bangga atas berbagai penghargaan yang diterima lewat dirinya di dunia internasional. Hal itu sekaligus menjawab kritik sejumlah pihak yang mempertanyakan dasar pemberian gelar di tanah air.
Ratu Inggris menilai SBY layak mendapat gelar tersebut. Ratu Inggris menilai SBY mampu mentransformasikan demokrasi Indonesia menjadi lebih kokoh. SBY pun mampu menciptakan hubungan bilateral Indonesia- Inggris menjadi lebih baik dan positif.
Sebelumnya, Farid Wadji ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengkritik pemberian gelar kepada SBY. Menurutnya ada agenda terselubung dibalik pemberiaan gelar tersebut.
“Penghargaan itu jelas memiliki kepentingan untuk menyetir SBY, tidak ada makan siang yang gratis itu suatu hal yang semua orang sudah paham,” jelas Farid, Rabu (31/10/2012) seperti dikutip dari hidayatullah.com.
Selain itu Farid menilai luka umat ini semakin teriris-iris karena pemberian penghargaan itu bersamaan dengan tragedi Rohingya dan serangan pemerintahan Bashar Al Assad ke pengungsian rakyat Palestina di Suriah di bulan Oktober 2012 ini.
“SBY memimpin negeri dengan mayoritas Umat Islam, namun dia selalu sibuk dengan pencitraan dirinya dibandingkan membela urusan-urusan umat Islam,” Jelasnya lagi.
Sambung Farid, setelah turunnya SBY akan ada banyak agenda-agenda yang akan memanfaatkan pencitraan SBY. Di mana semua pencitraan SBY itu terkait agenda-agenda Barat di dunia Islam terutama di Indonesia sendiri. Karena itulah, ia menilai, mengapa penghargaan Ksatria Salib Agung menjadi penting untuk diberikan kepada SBY. (bilal/arrahmah.com)